Rabu, 15 Agustus 2012

Anansi Boys, Insomnia dan Urusan Pagi-Pagi

Oct 11, '11 4:31 AM
for everyone
Akhirnya, selesai juga “Anansi Boys”nya pada pagi ini pukul empat dan..aku belum tidur. XD

Well. Ya. *sebelum dibantai Dani yang gemar membaca,hahahaha :-p* Aku termasuk pembaca yang lamban. Tapi tampaknya Anansi Boys ini semakin beruntung bertemu aku sehingga selesainya memakan waktu sangat lama. *Aslinya, aku masih merasa ajaib karena  Neil Gaiman, aku sangat rajin membaca cerita (nya)*

Tentunya cukup beralasan juga karena kebetulan Alhamdulillahnya ada kegiatan ketik mengetik yang cukup menggelinjangkan otak sehingga sewaktu menghadapi tulisan Neil yang ini-hanya-sementara-hanya- yang ini, kepalaku jadi semakin berat dibuatnya.

Bukan karena tidak bagus. Menurutku bagus. Tapi jika dibandingkan dengan karya-karyanya sebelumnya yang ringan, aku perlu membaca tulisan Neil yang ini-hanya-sementara-hanya-masih-yang ini, Anansi Boys ini sebanyak dua sampai tiga kali sebelum memutuskan maju untuk membaca halaman selanjutnya. Seolah-olah saat mataku meruntut kalimat demi kalimat yang dituangkan mendadak terselip entah ke mana dan mendadak saja aku tak mengerti kenapa ceritanya jadi ‘aneh’ begitu, sehingga aku memutuskan untuk membaca kalimat-kalimat sebelumnya dan lalu aku…terkekeh dan ngakak. Ya. Ngakak yang terlambat. Tapi untung tidak ada Om Neil yang mengawasi.

Membaca Anansi Boys ini seolah kata-katanya sengaja ada yang dipasang ‘baru’ dan tanpa aba-aba di paragraph-paragrap itu sehingga mata menjadi terkecoh dan lalu terpaksa menginjak rem dan kembali ke page sebelumnya untuk memahami apa yang sebenarnya sedang terjadi.

Kemungkinan, ini hanya masalah konsentrasi saja. Betapa aku beberapa hari belakangan menjadi kurang tidur sementara otak mengajak untuk terus berpikir,mengkhayal,menemukan ide, menumbuhkan harapan, dan berakhir dengan kepala pusing dan masuk angin.

Lalu di tengah-tengah perjalanan membacaku ini,aku pun bermimpi. Mimpinya sama ‘aneh’nya dengan Bab baru saja selesai kubaca.
 
Tapi sesungguhnya, kalau dipikir-pikir, buku-buku Neil Gaiman adalah buku yang penuh keajaiban. Rambutnya Neil juga ajaib,kalau kupikir-pikir. Dan dia lucu. Hmmm. Kenapa… jadi ngomongin… pengarangnya?

Ada beberapa halaman yang membuatku lelah dan terpaksa kuskip. Kemungkinan lain lagi adalah ini cuma masalah selera. Bukan karena aku tidak menikmati leluconnya,dan segala keajaiban yang pengarang ini ceritakan kepadaku. Aku hanya sedikit merasa agak aneh ketika si pengarang kemudian menceritakan keseluruhan tokoh dengan sudut pandang keseluruhan tokoh juga. Aku merasa agak tidak rela tempat Fat Charlie atau Spider sedikit tergeser, meski well, hampir-hampir beberapa bab terakhir aku menjadi biasa lagi. Aku menikmati. 

Kemungkinan Anansi Boys ini diceritakan untuk dibuat film atau setidaknya si pengarang ingin agar novel ini dibuat film sehingga aku merasa sedang membaca sedikit susunan naskah skenario setelah ada ‘rangkaian sudut pandang’ itu. Ah. Tapi sudahlah. Tak penting kurasa. Cerita itu juga sudah tamat. Dan dia, Neil Gaiman, tetap master of dream. Belum terkalahkan. 

Selanjutnya, aku ingin membaca American Gods. ‘Sayang’nya ini pdf dan ini bahasa inggris dan aku harus rajin-rajin ngunyah Oxford sampai nanti 270 halaman selesai dibaca.

Tapi kalau bukan karena dia, kemungkinan aku tidak pintar-pintar ya?Hahahahaha.

Ya,sudah.Selamat pagi semuanya. Selamat menunaikan hari Selasa cerah ceria setelah tadi malam semarang berhasil hujan deras sekian puluh menit. Aku sedang terikat erat dengan insomnia memang. Sangat menjengkelkan, tapi ya sudahlah. Badai pasti akan cepat berlalu. Kemungkinan nanti kalau tidur aku juga akan tidur sejenak, karena rental komputer yang menyediakan printnya tidak akan sudi menungguku yang nginsom begindang. hehehehe.
Have a great day! Have a bless day!

Salam,

-Rana-






9 CommentsChronological   Reverse   Threaded
jampang wrote on Oct 11, '11
masih nginsom to mbak?
ninelights wrote on Oct 11, '11
hu-um,mbalek maning niki,Mas T_______T
kaklist wrote on Oct 11, '11
rana.. klo lagi insom ikutin cara kk deh.. cuci piring ! pasti deh....
ayanapunya wrote on Oct 11, '11
Aku neil gaiman br baca cerita door.dan ga ngerti.hehe
darnia wrote on Oct 11, '11
Wiiih...American Gods!!! Kalo saranku sih, cobalah karya iseng nan boomingnya Oom Neil yg Good omens, Na. Itu buku akan membuatmu ngakak tanpa harus baca 2-3 kali :D

Mungkin Anansi boys ada di masalah bahasa terjemahannya sih. Tapi baca versi ori-nya juga gak segampang itu :)

Imajinasi dan kekayaan kosakata oom neil itu sungguh...amazing
anotherorion wrote on Oct 11, '11
gek ndang disembuhkan insomniamu ran
rudyprasetyo wrote on Oct 11, '11
saksessssssssssssss...
ninelights wrote on Oct 11, '11
@Kak list: pasti deh... langsung... masuk angin? XD
@Yana: aku belum baca yang "Door",ada yah?
@Dani: ini aku udah dunluuud!hehehehe tar mau kubaca!
@Pio:piye caranye,Pio?XD
@Mas Rud: makaciiihhhhh! :)
revinaoctavianitadr wrote on Oct 11, '11
Aku baca Anansi Boys pas bulan Maret kemaren, Ran.
Dan baru kelar setelah 8 hari, dong!
*terlampir buku yang dimaksud, dijebret bulan Maret. Jadi maaf kalo masih lasut. Soalnya belum ngerti teknik motret buku yang bener. :p*

Add a Comment

Tidak ada komentar:

Posting Komentar