#BaladaDiOpname Fantasi Siang | for everyone |
Biasanya
jam setengah dua belas siang seorang suster akan masuk ke ruangan
pasien dan membagikan obat yang akan diminum sesuai dengan resep yang
dianjurkan masing-masing dokter yang bersangkutan. Setelah itu, setengah
jam kemudian, makan siang yang ditunggu-tunggu, bagi mereka yang sudah
kelaparan, akan datang satu per satu.
Pada hari pertama, terus terang saja, saya merasa sangat kelaparan. Meski saya menderita tipus, tapi nafsu makan saya bergejolak sedemikian rupa sehingga lagi-lagi saya berniat untuk kabur sebentar keluar rumah sakit demi untuk nongkrong di warteg atau kucingan sekedar mengganjal perut yang ajojing minta makan. Tapi itu tidak mungkin dan sungguh sangat lebay kalau dipikir-pikir. Maka yang bisa saya lakukan adalah menerima menu di depan saya dengan apa adanya dan lalu setelah makanan itu habis, saya tiduran manis di tempat tidur sembari membaca sebuah novel.
Lalu saat makan malam tiba, saya pun orang yang mungkin sangat menanti-nanti kedatangan makanan itu. Sayangnya setelah melihat menunya, selera makan saya mendadak menurun drastis.
Ini bukan karena saya tidak mensyukuri nikmat Tuhan karena boro-boro bisa makan sementara yang diluar sana masih susah mengumpulkan sebutir beras. Yang saya pikirkan adalah soal artistik penyajian menu makanan tersebut.
Buat saya, pasien-pasien di rumah sakit itu seperti balita yang manja dan butuh menu makanan pembangkit selera agar pertumbuhan mereka bisa baik di masa yang akan datang. Mereka butuh tampilan menarik agar rasa pahit di lidah akibat sakit, apa pun, yang mereka derita bisa sirna dan lalu digantikan dengan selera makan yang lahap sehingga pasien bisa segera sembuh.
Lalu mendadak saja pikiran saya tertuju pada sebuah dapur rumah sakit yang disulap menjadi dapur chef professional. Satu per satu sibuk mengurus menu makanan yan sebenarnya sangat biasa, tahu bacem, tempe bacem, sayur buncis, soup, telor ceplok telor dadar, sayur bayem, dan menu-menu lain, mendadak menjadi mirip-mirip makanan ala chef dengan bentuk-bentuk yang elegan,yang wah, yang mengundang selera sehingga pasien di kanan dan kiri saya ikutan makan dengan lahap seperti saya lalu kondisi tubuhnya membaik dan lalu cepat sembuh.
Keren kan yah? Nanti kalau misalnya ada pengunjung yang iri dengan menu masakan yang disajikan untuk pasien, tinggal datang ke sebuah restoran yang khusus ada di rumah sakit itu pesan dan lalu bayar.
Unyu kan yah? Hahaha.
Yea, right. Kemungkinan pesan dokternya benar. “Untuk Mbak Nana, jangan terlalu banyak berfantasi.”
Pada hari pertama, terus terang saja, saya merasa sangat kelaparan. Meski saya menderita tipus, tapi nafsu makan saya bergejolak sedemikian rupa sehingga lagi-lagi saya berniat untuk kabur sebentar keluar rumah sakit demi untuk nongkrong di warteg atau kucingan sekedar mengganjal perut yang ajojing minta makan. Tapi itu tidak mungkin dan sungguh sangat lebay kalau dipikir-pikir. Maka yang bisa saya lakukan adalah menerima menu di depan saya dengan apa adanya dan lalu setelah makanan itu habis, saya tiduran manis di tempat tidur sembari membaca sebuah novel.
Lalu saat makan malam tiba, saya pun orang yang mungkin sangat menanti-nanti kedatangan makanan itu. Sayangnya setelah melihat menunya, selera makan saya mendadak menurun drastis.
Ini bukan karena saya tidak mensyukuri nikmat Tuhan karena boro-boro bisa makan sementara yang diluar sana masih susah mengumpulkan sebutir beras. Yang saya pikirkan adalah soal artistik penyajian menu makanan tersebut.
Buat saya, pasien-pasien di rumah sakit itu seperti balita yang manja dan butuh menu makanan pembangkit selera agar pertumbuhan mereka bisa baik di masa yang akan datang. Mereka butuh tampilan menarik agar rasa pahit di lidah akibat sakit, apa pun, yang mereka derita bisa sirna dan lalu digantikan dengan selera makan yang lahap sehingga pasien bisa segera sembuh.
Lalu mendadak saja pikiran saya tertuju pada sebuah dapur rumah sakit yang disulap menjadi dapur chef professional. Satu per satu sibuk mengurus menu makanan yan sebenarnya sangat biasa, tahu bacem, tempe bacem, sayur buncis, soup, telor ceplok telor dadar, sayur bayem, dan menu-menu lain, mendadak menjadi mirip-mirip makanan ala chef dengan bentuk-bentuk yang elegan,yang wah, yang mengundang selera sehingga pasien di kanan dan kiri saya ikutan makan dengan lahap seperti saya lalu kondisi tubuhnya membaik dan lalu cepat sembuh.
Keren kan yah? Nanti kalau misalnya ada pengunjung yang iri dengan menu masakan yang disajikan untuk pasien, tinggal datang ke sebuah restoran yang khusus ada di rumah sakit itu pesan dan lalu bayar.
Unyu kan yah? Hahaha.
Yea, right. Kemungkinan pesan dokternya benar. “Untuk Mbak Nana, jangan terlalu banyak berfantasi.”
Tags: sehari-hari
ramarizana wrote on Dec 8, '11
Jadi,jadi maksud tulisan ini apa?
*kucek2 mata |
ninelights wrote on Dec 8, '11
m4s0k3 wrote today at 12:06 PM
ijinkan saya pertamax disini. terima kasih >>>sama-sama,Gan. |
ninelights wrote on Dec 8, '11
m4s0k3 wrote today at 12:10 PM
setelah ane baca-baca, kayaknya ente mabok sayur bayem deh, jeung na. lekas sembuh dan waras kembali ya :)) >>>Bwahahahahahahaangkeee.. suwun doanya,Yasdangdingdong :-p |
ninelights wrote on Dec 8, '11
ramarizana wrote today at 12:11 PM
Jadi,jadi maksud tulisan ini apa? *kucek2 mata >>>tidak ada maksud apa-apa,kisanak. Hanya fantasi yang kelewatan gara-gara mabuk inpus kemarin, keknya :)) |
ninelights wrote on Dec 8, '11
pennygata wrote today at 12:15 PM
apalagi yg jadi Chef nya chef Juna, trs serve makannya langsung ke kamu.. gitu ya Na? :))) #fantasikebablasan >>>NAH INI SAYA SANGAT MENGANJURKAN DAN SETUJU SEKALI. *tar yang ada pasien cewek yang single yang udah sembuh,malah disakit-sakitin :)))) |
ninelights said
pennygata wrote today at 12:15 PMapalagi yg jadi Chef nya chef Juna, trs serve makannya langsung ke kamu.. gitu ya Na? :))) #fantasikebablasan >>>NAH INI SAYA SANGAT MENGANJURKAN DAN SETUJU SEKALI. *tar yang ada pasien cewek yang single yang udah sembuh,malah disakit-sakitin :))))
udah disakit2in, trs minta dipijitin pisan.. aww awww aww :)))
|
hanifahnunk wrote on Dec 8, '11
oouww...makanan rumah sakit...ngeliatnya hambar, dirasakan juga tetep saja hambar TT__TT
eh tapi ada di bbrapa klinik yg menyediakan menu sesuai pesenan kita lho... **klinik bukan rumah sakit dinks** |
fendikristin wrote on Dec 8, '11
kata dokter: Mbak Nana seperti-nya Mbak terlalu lama berada di rumah sakit sehingga angan2nya kebablasan huahahhahaha
tapi Na..gud idea tuuh bikin RS dan hire chef ya ahahahaha |
tintin1868 wrote on Dec 8, '11
eh mmc tuh kantinnya oke punya loh.. makanan disajikan asik tuh.. bisa minta ke kantinnya kan?
|
ninelights said
Unyu kan yah? Hahaha
unyu kok unyuuuuuuuu :p
wah jgn waras2 na, kalo gak ntar fantasine bubrah kabeh =)) |
anotherorion wrote on Dec 8, '11
ooh kowe sarapan lauk fantasi to?
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar