Selasa, 14 Agustus 2012

Belahan Jiwa

May 21, '11 2:16 PM
for everyone
Sebenarnya, saya bukanlah orang yang tepat yang harus menggambarkan bagaimana pengalaman susah senangnya menjalani sebuah hubungan bersama pasangan. Meski masih ‘sebatas’ hubungan kekasih, tetapi sejauh ini masih gagal :)


Tetapi saya sering senyum-senyum sendiri bila ada pasangan ekstraordinary bisa menjalani hubungan mereka dengan baik sampai sekarang ini. Maksud ekstraordinary di sini adalah sepasang kekasih dan bahkan suami istri yang memiliki background pendidikan, latar belakang sejarah, budaya dan bahkan karakter yang saling jumpalitan :D, bisa bersatu begitu ‘mudah’nya.


Pernah juga secara terang-terangan mereka pun mau mengungkapkan kelebihan dan kekurangan masing-masing dengan maksud untuk berbagi. Tetapi setelah mereka menceritakan itu, mereka menatap wajah pasangannya dengan lembut dan berkata, ‘aku tidak marah..aku justru merasa lucu karena aku bisa menerima kekurangannya. Dia itu sungguh lucu kalau sedang begitu’.


Pengalaman sejauh ini, hampir selalu ada tuntutan di masing-masing pihak karena mereka merasa sifatnya di sebelah sini alangkah lebih baiknya jika begini dan sifatnya yang sebelah situ alangkah lebih baiknya jika begitu. Ada upaya untuk memperbaiki dan membenarkan yang salah di mata masing-masing pasangan.


Bukan tidak mau berubah ke arah lebih baik, tetapi pasti untuk menyesuaikan sebuah perubahan dibutuhkan waktu dan kesabaran, ngalah dan konsistensi perhatian setiap hari. Bukan mendadak besok bisa langsung berubah sesuai keinginan. Emang mie instan! :D


Terlebih, pasangan adalah dua kepala yang berlayar pada satu perahu. Ada yang berperan menjadi air kala yang satu sedang berapi-api, dan ada yang berperan menjadi bumi saat yang satu ada di langit-langit.


#gilak #kayak udah pakar aja #liat tuh sejarah cerita losendiri huihihihi


Well, sebenarnya saya tidak bermaksud menasehati siapa-siapa. Saya hanya sedang berdoa dan berkhayal semoga suatu hari nanti saya akhirnya bisa bertemu dengan dia yang tidak akan membiarkan saya menangis meski saya galaknya minta ampun,


Menyediakan pundaknya saat saya mendadak menjadi sosok drama queen tentang hal-hal yang sebenarnya tidak perlu saya cemaskan,


Sangat tahu kapan waktu memeluknya saat dia berkata dia tidak apa-apa tetapi sesungguhnya dia sedang ada apa-apa,


Menghabiskan hari menertawakan kebodohan masing-masing dan lalu tidur berpelukan setiap malam,


Membangun rumah kecil, sejuk, biru tapi ramai dengan cerita tentang kita di setiap sudut rumahnya..


Menerima kekurangan dan menjadikan kekurangan itu menjadi kelebihan #kok kayak pencari bakat ya


*ngrusak suasana :D*

Lalu..

Yah, begitulah soulmate. Akan ada seribu macam masalah di sana, tapi tetap berakhir dengan ‘aku mencintaimu dengan paket-paket yang ada di dalam dirimu.’

Kapan yaaaaaa? Dengan diriku yang serampangan ini..

Lalu sang rumput yang bergoyang pun menjawab, ‘Mbuh ya..’


#nontonTheHolidayberulang-ulang-ulang-ulang-ulang-ulang



Tidak ada komentar:

Posting Komentar