Dan sesuatu itu berjatuhan... | for you |
Pagi dini hari tadi aku punya cerita. Ayah dan Ibuku sampai
menasehatiku istigfar banyak-banyak. Sempat aku marah-marah. Bukan
kepada orang tuaku. Tapi kepada apa yang telah terjadi. And I swear I’m not kidding for this.
Jam setengah dua dini hari aku masih menjalani rutinitas biasaku
mengedit novel dan mengilustrasi gambar, sampai kemudian aku mendengar
ada sesuatu yang jatuh di lantai kamarku, lalu di atas benda lain, lalu
lagi di tempat lain yang aku belum tahu, dan lalu di pundakku dan aku
terlonjak, dan mataku melotot dan aku mulai stress ketika sesuatu itu
tidak berhenti terjatuh.
Lagi...
Lagi....
Lagi.....
Dan baunya sangat membuatku ingin muntah.
Hewan bernama singgat aka belatung, yang biasanya ada di sampah, atau mayat yang sudah membusuk. :I
Reflek aku mengambil baygon lalu kusemprotkan banyak-banyak ke mereka. Tapi obat serangga itu tidak mempan padanya. Aku lalu mengambil sapu kecil, engkrak yang terbuat dari bekas dos roti, mengumpulkan singgat-singgat yang berjatuhan itu menjadi satu, memasukkannya ke dalam plastik, menutupnya rapat, dan lalu membuangnya.
Kukira setelah beberapa saat tidak ada lagi yang jatuh, semua selesai. Ternyata singgat itu masih jatuh. Lagi. Lagi. Lagi. Sampai ke tempat yang tak masuk akal untuk jatuh, singgat itu ada. Aku melakukan hal yang sama. Mengambil plastik yang lain, menggapai sapu kecil dan engkrak tadi, lalu mengumpulkan singgat-singgat itu. Tapi emosiku mulai memuncak.
Karena aku gemas, aku sampai berniat naik menggunakan tangga yang posisinya ada di sebelah kamarku persis, mengintip, apa gerangan yang terjadi di atas ternitku. Sayangnya, senter hape milik ibuku tidak cukup menerangi. Maka aku kemudian masuk lagi ke kamarku, menjangkau satu ternit yang tadi menjadi prasangkaku singgat-singgat itu berkumpul, membobolnya, dan langsung melihat apa yang terjadi. Ternyata setelah dibobol, tidak ada bangkai tikus atau apa pun yang menyebabkan singgat itu bertebaran.
Kepalaku mulai pening. Apalagi setelahnya, singgat-singgat itu masih muncul. Di belakang kasurku, di sela-sela kayu ternit, juga di tempat kursiku duduk biasanya berposisi.
Mulanya aku marah. Sangat marah. Aku sampai sempat muntah tadi. Tapi sekarang aku lemas. Saat aku posting di note, aku sudah sejenak tertawa. Aku pasrah. Aku ikut saran orangtuaku untuk istigfar. Sambil mengingat nama Allah yang lain, membaca Asmaul Husna.
Aku tidak mencium bau menyengat lain pada hari sebelum singgat itu akhirnya muncul. Hanya sempat ada suara benda (sangat) keras, entah kemarin, atau dua hari sebelumnya, aku lupa, yang jelas belum lama berselang, jatuh di atas genting.
Pada jam setengah lima, singgat itu masih berjatuhan. Aku sempat merapikan dan membawa bantal guling selimut hijrah ke ruang sebelah. Sementara, kasurku kuangkat sampai ujungnya bersandar pada dinding di pojokan. Lalu aku kemudian melihat singgat-singgat itu juga berjatuhan di tempat kasurku tadi tidur sebelum kemudian kuangkat dan kusandarkan ke dinding kamarku itu.
Jika bukan manusia pelakunya, kemungkinan kucing dan tikus yang sedang keasyikan main di atas sana lalu meninggalkan mainannya begitu saja di atas ternit kamarku. Mungkin begitu…aku tak tahu.
Aku sudah lelah dengan fisikku yang belum kutidurkan.
Setelah kurapikan dan kutempatkan ember di mana biasanya singgat itu jatuh, segera saja kusambar handuk dan pakaian, mandi besar, dan lalu bilang pada Ibu, Insya Allah hari ini aku mulai puasa lagi.
Semoga hal yang menurut kacamataku adalah cobaan, ternyata adalah sebuah pertanda bahwa sebentar lagi akan ada rejeki besar datang dari Allah...Dan kemungkinan besar, kukira, novel inilah yang menjadi rejeki besar untukku. Atau, karena gambarku? :-p Ah. Aku hanya sedang menabahkan diri saja sebenarnya. Biar tak terlampau sedih. Biar puasaku benar-benar barokah…
Instrospeksi diri… Mendekatkan diri…
Dan berpikir, kemungkinan setelah aku sempatkan tidur di kamar ibuku,aku akan pergi keluar,naik ke genting, dan mengecek. Mungkin yang jatuh kemarin itu laptop Apple Mac Pro kali ya. Ada yang mau berbaik hati berbagi, tapi malu-malu. Hehe...
Eh,tapi aku malas mengecek ternyata setelah bangun ini! =)) Panas,euy! Dan Alhamdulillah-nya, itu binatang sudah berhenti berjatuhan. Mungkin kepanasan di atas. Entahlah. Dari pagi aku setel lagu yang mendamaikan hati saja, dan sekarang juga begitu, lalu berniat melanjutkan menulis dan menggambar.
Bismillah.
====================================================
update:ninelights wrote today at 5:13 AM
Perutku sampe kenceng ini karena dua hari bawa ondo (tangga) kesana-kemari.. :)) kram ketokmen...
tapi gakpapa.. demi keselamatan kamarku,maka aku rela..
ini aku udah bawa tangga masuk ke kamarku sekarang. udah pake masker, udah pake jilbab (mbok-mbok mak bedunduk makjegagik itu belatung nyambut saya di tepian kayu ternit :)) ), kupasin ke arah ternit yang kemarin kubobol sambil bawa senter.
setelah melihat ada seonggok mayat di depan mata, aku kaget, njuk hampir jatuh dari tangga.. =))
@Onit: aku gak tau benda apa itu yang jatuh keras banget kemarin,tapi kayaknya gak perlu sampe bawa tangga ini keluar rumah terus nyelidikin ada apa gerangan karena sekarang udah nemu apa.
Kemarin waktu nyenterin sepertinya pandanganku kehalang sama palang kayu, jadinya gak kelihatan. Sekarang udah ngerti banget dan lega (harusnya jijik,tapi lega juga) karena aku nemu ada bangkai tikus di atap kamarku. Harusnya memang ada bau busuk kecium,tapi ini enggak. beberapa hari belakangan ini pun enggak. Kemungkinan ini tikus edisi khusus yang tanpa pakai parfum #ngueeeng
tapi yaudahlah gakpapa. :)
Sekarang tugas saya menjadi tim termehek-mehek untuk pencarian sumber belatung telah selesai. Tinggal panggil si bapak, buat ngangkat jasad yang masih teronggok di atas itu..hehehe:)
#aaaah legaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
makasih ya,teman-teman...
#ketjup atu atu :)
Lagi...
Lagi....
Lagi.....
Dan baunya sangat membuatku ingin muntah.
Hewan bernama singgat aka belatung, yang biasanya ada di sampah, atau mayat yang sudah membusuk. :I
Reflek aku mengambil baygon lalu kusemprotkan banyak-banyak ke mereka. Tapi obat serangga itu tidak mempan padanya. Aku lalu mengambil sapu kecil, engkrak yang terbuat dari bekas dos roti, mengumpulkan singgat-singgat yang berjatuhan itu menjadi satu, memasukkannya ke dalam plastik, menutupnya rapat, dan lalu membuangnya.
Kukira setelah beberapa saat tidak ada lagi yang jatuh, semua selesai. Ternyata singgat itu masih jatuh. Lagi. Lagi. Lagi. Sampai ke tempat yang tak masuk akal untuk jatuh, singgat itu ada. Aku melakukan hal yang sama. Mengambil plastik yang lain, menggapai sapu kecil dan engkrak tadi, lalu mengumpulkan singgat-singgat itu. Tapi emosiku mulai memuncak.
Karena aku gemas, aku sampai berniat naik menggunakan tangga yang posisinya ada di sebelah kamarku persis, mengintip, apa gerangan yang terjadi di atas ternitku. Sayangnya, senter hape milik ibuku tidak cukup menerangi. Maka aku kemudian masuk lagi ke kamarku, menjangkau satu ternit yang tadi menjadi prasangkaku singgat-singgat itu berkumpul, membobolnya, dan langsung melihat apa yang terjadi. Ternyata setelah dibobol, tidak ada bangkai tikus atau apa pun yang menyebabkan singgat itu bertebaran.
Kepalaku mulai pening. Apalagi setelahnya, singgat-singgat itu masih muncul. Di belakang kasurku, di sela-sela kayu ternit, juga di tempat kursiku duduk biasanya berposisi.
Mulanya aku marah. Sangat marah. Aku sampai sempat muntah tadi. Tapi sekarang aku lemas. Saat aku posting di note, aku sudah sejenak tertawa. Aku pasrah. Aku ikut saran orangtuaku untuk istigfar. Sambil mengingat nama Allah yang lain, membaca Asmaul Husna.
Aku tidak mencium bau menyengat lain pada hari sebelum singgat itu akhirnya muncul. Hanya sempat ada suara benda (sangat) keras, entah kemarin, atau dua hari sebelumnya, aku lupa, yang jelas belum lama berselang, jatuh di atas genting.
Pada jam setengah lima, singgat itu masih berjatuhan. Aku sempat merapikan dan membawa bantal guling selimut hijrah ke ruang sebelah. Sementara, kasurku kuangkat sampai ujungnya bersandar pada dinding di pojokan. Lalu aku kemudian melihat singgat-singgat itu juga berjatuhan di tempat kasurku tadi tidur sebelum kemudian kuangkat dan kusandarkan ke dinding kamarku itu.
Jika bukan manusia pelakunya, kemungkinan kucing dan tikus yang sedang keasyikan main di atas sana lalu meninggalkan mainannya begitu saja di atas ternit kamarku. Mungkin begitu…aku tak tahu.
Aku sudah lelah dengan fisikku yang belum kutidurkan.
Setelah kurapikan dan kutempatkan ember di mana biasanya singgat itu jatuh, segera saja kusambar handuk dan pakaian, mandi besar, dan lalu bilang pada Ibu, Insya Allah hari ini aku mulai puasa lagi.
Semoga hal yang menurut kacamataku adalah cobaan, ternyata adalah sebuah pertanda bahwa sebentar lagi akan ada rejeki besar datang dari Allah...Dan kemungkinan besar, kukira, novel inilah yang menjadi rejeki besar untukku. Atau, karena gambarku? :-p Ah. Aku hanya sedang menabahkan diri saja sebenarnya. Biar tak terlampau sedih. Biar puasaku benar-benar barokah…
Instrospeksi diri… Mendekatkan diri…
Dan berpikir, kemungkinan setelah aku sempatkan tidur di kamar ibuku,aku akan pergi keluar,naik ke genting, dan mengecek. Mungkin yang jatuh kemarin itu laptop Apple Mac Pro kali ya. Ada yang mau berbaik hati berbagi, tapi malu-malu. Hehe...
Eh,tapi aku malas mengecek ternyata setelah bangun ini! =)) Panas,euy! Dan Alhamdulillah-nya, itu binatang sudah berhenti berjatuhan. Mungkin kepanasan di atas. Entahlah. Dari pagi aku setel lagu yang mendamaikan hati saja, dan sekarang juga begitu, lalu berniat melanjutkan menulis dan menggambar.
Bismillah.
====================================================
update:ninelights wrote today at 5:13 AM
Perutku sampe kenceng ini karena dua hari bawa ondo (tangga) kesana-kemari.. :)) kram ketokmen...
tapi gakpapa.. demi keselamatan kamarku,maka aku rela..
ini aku udah bawa tangga masuk ke kamarku sekarang. udah pake masker, udah pake jilbab (mbok-mbok mak bedunduk makjegagik itu belatung nyambut saya di tepian kayu ternit :)) ), kupasin ke arah ternit yang kemarin kubobol sambil bawa senter.
setelah melihat ada seonggok mayat di depan mata, aku kaget, njuk hampir jatuh dari tangga.. =))
@Onit: aku gak tau benda apa itu yang jatuh keras banget kemarin,tapi kayaknya gak perlu sampe bawa tangga ini keluar rumah terus nyelidikin ada apa gerangan karena sekarang udah nemu apa.
Kemarin waktu nyenterin sepertinya pandanganku kehalang sama palang kayu, jadinya gak kelihatan. Sekarang udah ngerti banget dan lega (harusnya jijik,tapi lega juga) karena aku nemu ada bangkai tikus di atap kamarku. Harusnya memang ada bau busuk kecium,tapi ini enggak. beberapa hari belakangan ini pun enggak. Kemungkinan ini tikus edisi khusus yang tanpa pakai parfum #ngueeeng
tapi yaudahlah gakpapa. :)
Sekarang tugas saya menjadi tim termehek-mehek untuk pencarian sumber belatung telah selesai. Tinggal panggil si bapak, buat ngangkat jasad yang masih teronggok di atas itu..hehehe:)
#aaaah legaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
makasih ya,teman-teman...
#ketjup atu atu :)
Tags: sehari-hari
ummuyusuf24 wrote on Aug 12, '11
jadi ketemu g mb? sumbernya?
|
topenkkeren wrote on Aug 12, '11
Walàh, bahasane singgat juga ta.
|
ninelights wrote on Aug 12, '11
ummuyusuf24 said
jadi ketemu g mb? sumbernya?
belum :)
|
ninelights wrote on Aug 12, '11
puritama said
singgat yg kayak gimana sih?
belatung,kakak...
|
ninelights wrote on Aug 12, '11
nawhi said
Singgat? Belatung a? Kok bisa ada di situ.
gak tau...
ini tadi muncul lagi satu, setelah maghrib... tadi aku coba naik tangga lagi dan ngecek ke atas pake senter yang baru beli jadi bisa nyorot sampe jauh, gak ada apa-apa. gak ada bangkai. juga gak nyium bau busuk apa-apa. terus coba browsing, nyari penjelasan masuk akal kenapa bisa ada belatung yang jatuh dari sela-sela ternit. Ternyata ada juga yang mengalami. Bedanya, dia satu, saya yang banyak. Tapi si empunya juga belum menemukan jawabannya apa...http://groups.yahoo.com/group/sains/message/4172 Daripada capek sutris karepe dewe goro-goro belatung,niki kulo lanjut ngetik kemawon sambil ngakak-ngakak.. :p |
ninelights wrote on Aug 12, '11
topenkkeren said
Walàh, bahasane singgat juga ta.
ho-oh..nek belatung kok ketoke kurang manteb..hehe.
#ngueng |
ummuyusuf24 wrote on Aug 12, '11
coba
mb disetelin kaset ruqyah. waktu di saudi dulu kamarq tadinya hall
besar yg tidak terpakai trus di sekat dengan dinding kayu untukq dan
anak philipine. sering ada kegiatan ketuk mengetuk tembok. setelah lama
terjadi n kdg sy merasa terganggu sy tegur teman sy kalau jam tidur
siang diatara dinas jg berisik ketok2 tembok. eh ternyata dia pikir itu
saya. jadilah sy coba setel rekaman ruqyah alhamdulillah berangsur
hilang. kontnyu jg baca qurannya ^ ^
|
ninelights wrote on Aug 12, '11
ummuyusuf24 said
coba
mb disetelin kaset ruqyah. waktu di saudi dulu kamarq tadinya hall
besar yg tidak terpakai trus di sekat dengan dinding kayu untukq dan
anak philipine. sering ada kegiatan ketuk mengetuk tembok. setelah lama
terjadi n kdg sy merasa terganggu sy tegur teman sy kalau jam tidur
siang diatara dinas jg berisik ketok2 tembok. eh ternyata dia pikir itu
saya. jadilah sy coba setel rekaman ruqyah alhamdulillah berangsur
hilang. kontnyu jg baca qurannya ^ ^
sejauh ini sudah melakukan semampu saya dengan membaca doa Asmaul Husna dan baca Qur'an. :)
Sampai saat ini ditulis, inginnya mendapat penjelasan masuk akal, bahwa kemungkinan belatung ini memang bisa muncul meski di tempat yang kurang masuk akal tanpa harus menunggu ada organisme lain mati terlebih dahulu, yang berutungnya keluar dan jatuh ke kamar saya. Kemungkinan ilmu pengetahuan saya belum mencukupi makanya gak melakukan hal berlebihan dulu. Tapi kalau ini lebih dari itu, saya pasrahkan saja sama yang punya hidup...:) |
rhehanluvly wrote on Aug 12, '11
mbakku yang sabar ya
kayaknya bakal dapet ganti yang lebih menyenangkan :) |
ninelights wrote on Aug 12, '11
rhehanluvly said
kayaknya bakal dapet ganti yang lebih menyenangkan :)
AMIN.
Makacih doanya, Hani!:) *hugs* |
ninelights wrote on Aug 12, '11
m4s0k3 said
astaga geli amat. ih merinding gw, bu. tidur di ruang tamu aja dah, ran
hehehe..
situ yang baca merinding, sini yang ngrasain kek gimana, ajojing yes, berarti? :-p |
ummuyusuf24 wrote on Aug 12, '11
larva
tawon bentuknya juga seperti belatung mb. tawon tanah bukan tawon madu.
dan bentuknya gendut. apa ya nama ilmiah hewannya. sering mereka bikin
sarang buat larva2 di lampu kristal ruang tamu atau di tembok dengan
membentuk gundukan kecil dari tanah
|
ninelights wrote on Aug 12, '11
Kira-kira kalo fotonya aku upload di sini, pada gilo gak yah? :I
gue gak tega, mikir yang puasa besok... |
ummuyusuf24 wrote on Aug 12, '11
coba aja mbak, kali aq tau bedanya. kalo singgat itu badannya mulus. kalo larva tawon agak bergaris2
|
srisariningdiyah wrote on Aug 12, '11
jangan2 ketiban nangka atap rumahnya?
|
rhehanluvly wrote on Aug 12, '11
ummuyusuf24 said
coba aja mbak, kali aq tau bedanya. kalo singgat itu badannya mulus. kalo larva tawon agak bergaris2
bisa jadi larva tawon ya
|
rudyprasetyo wrote on Aug 12, '11
Semoga
gak apa-apa yah Ran....aku berdoa banget, kl ini pertanda agar Rana
lebih khusyuk bergantung hanyapadaNYA semata, bukan pada ilusi, fiksi
atau hal di luar kepercayaan kita
|
ninelights wrote on Aug 13, '11
|
iya itu kayak gambar belatung di sini
http://id.wikipedia.org/wiki/Belatung coba dicari aja sumbernya.. gak ada bau2 kah? misalnya gak ada mayat pun, bisa jadi ada sampah atau bahan organik apa gitu (mangga bosok, kentang bosok). kan dia tersebar bisa lewat lalat (numpang terbang :p). katanya sih kumbang yg berkulit keras (kalo search "histeridae" tampangnya kayak wawung) doyan belatung.. coba miara itu hehe |
ninelights wrote on Aug 13, '11
srisariningdiyah said
jangan2 ketiban nangka atap rumahnya?
kebetulan rumah ndak dikelilingi pohon,Mbak.
tapi kalo belatungnya masih ada,mungkin Rana coba naek ternit lagi, dan besok naek genting. Siapa tau ada seonggok buah-buahan busuk juga di sekitar... |
ninelights wrote on Aug 13, '11
rudyprasetyo said
Semoga
gak apa-apa yah Ran....aku berdoa banget, kl ini pertanda agar Rana
lebih khusyuk bergantung hanyapadaNYA semata, bukan pada ilusi, fiksi
atau hal di luar kepercayaan kita
amin,Mas..:)
|
ninelights wrote on Aug 13, '11
onit said
coba
dicari aja sumbernya.. gak ada bau2 kah?misalnya gak ada mayat pun,
bisa jadi ada sampah atau bahan organik apa gitu (mangga bosok, kentang
bosok). kan dia tersebar bisa lewat lalat (numpang terbang :p).
dua kali ngecek naek nglongok ke ternit, Rana gak nemu apa-apa, gak juga nyium apa-apa.
|
ninelights wrote on Aug 13, '11
onit said
katanya sih kumbang yg berkulit keras (kalo search "histeridae" tampangnya kayak wawung) doyan belatung.. coba miara itu hehe
XD
Njuk nggolekine neng endhi jal?XD |
ummuyusuf24 wrote on Aug 13, '11
Positip thinking mawon mb.kyke tu tawon deh :) singgat bodyne simetris, itu ada gendutnya dkt.hehe sok tau aq :D
|
ninelights said
sempat
ada suara benda (sangat) keras, entah kemarin, atau dua hari
sebelumnya, aku lupa, yang jelas belum lama berselang, jatuh di atas
genting.
yg ini blon ketemu yak?
mugo2 cepet ketemu sumbere yo.. nggolek wawung nang sing dodolan jangkrik yake ono :p |
ninelights wrote on Aug 13, '11
Perutku sampe kenceng ini karena dua hari bawa ondo (tangga) kesana-kemari.. :)) kram ketokmen...
tapi gakpapa.. demi keselamatan kamarku,maka aku rela.. ini aku udah bawa tangga masuk ke kamarku sekarang. udah pake masker, udah pake jilbab (mbok-mbok mak bedunduk makjegagik itu belatung nyambut saya di tepian kayu ternit :)) ), kupasin ke arah ternit yang kemarin kubobol sambil bawa senter. setelah melihat ada seonggok mayat di depan mata, aku kaget, njuk hampir jatuh dari tangga.. =)) @Onit: aku gak tau benda apa itu yang jatuh keras banget kemarin,tapi kayaknya gak perlu sampe bawa tangga ini keluar rumah terus nyelidikin ada apa gerangan karena sekarang udah nemu apa. Kemarin waktu nyenterin sepertinya pandanganku kehalang sama palang kayu, jadinya gak kelihatan. Sekarang udah ngerti banget dan lega (harusnya jijik,tapi lega juga) karena aku nemu ada bangkai tikus di atap kamarku. Harusnya memang ada bau busuk kecium,tapi ini enggak. beberapa hari belakangan ini pun enggak. Kemungkinan ini tikus edisi khusus yang tanpa pakai parfum #ngueeeng tapi yaudahlah gakpapa. :) Sekarang tugas saya menjadi tim termehek-mehek untuk pencarian sumber belatung telah selesai. Tinggal panggil si bapak, buat ngangkat jasad yang masih teronggok di atas itu..hehehe:) #aaaah legaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa makasih ya,teman-teman... #ketjup atu atu :) |
ayanapunya wrote on Aug 13, '11
hiii...jadi
ingat belatung-belatung di kamar mandi dulu. tapi waktu itu gegaranya
sih kucing bawa tikus ke plafond. aku paling geli sama belatung..hiiiii
|
malambulanbiru wrote on Aug 13, '11
ninelights said
Perutku sampe kenceng
rajin men sit up, Kakaaaak XD
*peluk* |
ninelights said
Harusnya memang ada bau busuk kecium,tapi ini enggak. beberapa hari
belakangan ini pun enggak. Kemungkinan ini tikus edisi khusus yang tanpa
pakai parfum #ngueeengtapi yaudahlah gakpapa. :)
ngakak ah =))
ketjup juga |
ummuyusuf24 wrote on Aug 13, '11
akhirnya ketemu... :D
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar