Kamis, 16 Agustus 2012

Arti Sebuah Kesabaran

Dec 18, '11 12:39 AM
for Rana's contacts
Pagi tadi mendadak saja saya begitu ringan membuka Microsoft word dan mulai menulis bab pertama untuk novel ketiga saya yang kemarin-kemarin sudah selesai dibuat outlinenya. Rasanya… luar biasa, ternyata. 
  
Rasanya seperti Tuhan ikut turun tangan menghentikan dan melowongkan semua waktu yang kemarin itu begitu sumpek dan berjejalan di mana-mana-err,enggak di mana-mana juga sih, hanya di pikiran saya saja :D- sehingga meski saat saya tidak lagi sedang bekerja saya masih saja memikirkan soal pekerjaan.:-p 
  
  
 Dan malam ini, tangan saya yang tidak bisa diam ini iseng-iseng mencari tahu mengenai seorang penulis dunia yng mungkin saja pernah dan bisa menulis dua novel sekaligus dalam waktu bersamaan dan kalau ketemu, niatnya, ingin belajar bagaimana cara melakukannya. 
  
  
 Tetapi tak dinyana, saya kembali berjodoh untuk membaca sebuah kisah tentang penulis idola saya, Neil Gaiman di sebuah blog orang Multiply. Niatnya, si empu blog ini ingin memberikan review soal buku The Graveyard. Tapi saya jadi lebih terkagum-kagum,bangga,merinding,salut, dan tentu saja, mendapat ilmu lagi tentang arti sebuah kesabaran dan ketekunan dalam menulis dari seorang Neil Gaiman. 
  
 Ini hasil copasnya: 
  
   
The Graveyard book: Kisah fantasi dengan hati

Buku ini bercerita tentang kehidupan Bod, seorang anak yatim yang di asuh oleh para penghuni pekuburan; para hantu.

Menurut Neil Gaiman, ide untuk buku ini muncul ketika Michael anak lelaki Gaiman yang berusia dua tahun (sekarang 26) bermain sepeda roda tiga melintasi komplek pekuburan di kampung halaman Gaiman di Sussex, Inggris.

Pada saat itu Neil Gaiman baru berusia dua puluh lima tahun. Dia mencoba menuliskan cerita tetang anak kecil di kuburan. Namun gagal mengembangkannya lebih lanjut. Ia menyadari bahwa ide cerita ini lebih bagus daripada (kemampuan dirinya) sebagai seorang penulis.

Maka dia terus menulis. Beralih pada cerita lain. Sambil terus mempelajari keterampilan menulis.

Saya selalu mengagumi kesabaran Gaiman dalam mengembangkan sebuah cerita. Coraline buku Gaiman (favoritsaya) yang lain, ia tulis dalam rentang waktu sembilan tahun. Dan buku The Graveyard book ini, setelah terlantar selama 23 tahun akhirnya ia berhasil menuliskannya (hanya) dalam waktu dua tahun!

Dalam segi kecepatan cerita, The Graveyard Book agak berbeda dengan Coraline yang sangat intens membuat pembaca (agak) ketakutan.

Sejak awal Gaiman ingin komposisi buku ini terdiri dari kumpulan cerita pendek, seperti The Jungle book- Rudyard Kipling, buku favoritnya.

Karena formatnya yang demikianlah, pertama kali membaca buku ini saya selalu bisa berhenti setelah habis satu bab. ( yang sangat jarang saya alami saat membaca novel Gaiman. Dan saya hampir tidak pernah menghabiskan kumpulan cerpen, biasanya hanya membaca yang menarik secara melompat-lompat)

Neil mulai menulis buku ini bulan desember 2005, sepanjang 2006, 2007, dan dua halaman terakhir di bulan Februari tahun 2008. Pada malam terakhir itu, ia menulis baris terakhir puisi yang menjadi kalimat favorite saya dalam novel ini:

Hadapilah hidupmu
Semua perih, semua nikmat
Jangan berpaling dari satu pun

Okey maafkan terjemahan yang mungkin enggak tepat ini ^_^ Kalimat aslinya

Face your life
It’s pain. It’s pleasure.
Leave no path untaken.

Mata saya berkaca-kaca. (Astaga, sesuatu yang juga tidak pernah saya alami saat membaca novel Gaiman. Dan sangat sedikit novel yang bisa membuat saya demikian. Saat ini saya bahkan tidak bisa mengingat satupun novel lain selain novel ini ^_^ )

Kata-kata tadi ditulis sebagai bait terakhir dari sebuah lagu yang dinyanyikan oleh ibu angkat Bod, Ny. Owen-seorang hantu, saat Bod bersiap pamit untuk meninggalkan Graveyard, rumahnya.

Ternyata saya bukan orang pertama yang tersentuh dengan kalimat itu. Gaiman mengalaminya lebih dahulu (Ya iyalah kan yang nulisss)

Malam itu, Gaiman menatap sebaris kata yang baru ditulisnya, dan merasa tersengat. Ia bisa melihat jelas apa yang sebenarnya sedang ditulisnya (Setelah dua tahun bo!)

Ia sedang menulis tentang masa kecil.

Neil bilang dalam pidato penerimaan Newberry Medal-nya, “Sekarang saya menulis sebagai orang tua, dan tragedi komikal yang dialami oleh setiap orang tua adalah, jika kita sebagai orang tua membesarkan anak-anak kita dengan baik, mereka tidak akan membutuhkan kita lagi. Mereka akan pergi, memiliki kehidupan, memiliki keluarga, memiliki masa depan.”

Disitu saya tertawa dengan mata berkaca-kaca. Neil Gaiman benar. Dia telah melewati masa membesarkan anak hingga mereka menjadi dewasa dan meninggalkannya. (Micahel inspirasi buku ini telah berusia 26 tahun) Dan disitulah saya menemukan alasan kenapa saya bisa ikut-ikutan sedih. Saya sekarang telah mengalami menjadi orang tua.

Neil Gaiman bilang untuknya tidak ada cerita yang jelek. Yang ada adalah cerita yang ia cintai, cerita yang berbicara pada jiwanya, dan cerita yang lumayan.

Saya cuma mau bilang. “Neil, this story has spoken to my soul!”

Dan dengan alasan (yang sangat subjektif) itulah, saya menjadikan buku ini sebagai all time favorite saya ^_^


Ahhh...betapa malam yang luar biasa bukan? Semangat, self! 




14 CommentsChronological   Reverse   Threaded
dieend18 wrote on Dec 18, '11
Aku baru aja baca novelnya Rana yg Fleur, dan aku sukaaaaa...
jampang wrote on Dec 18, '11
wah.... sudah mau yang ketiga aja... :-)
kaklist wrote on Dec 18, '11
eheeeeem.... makasih rana.. seneng deh bangun pagi sambil dengerin burung.. sayup2 shalawat dari mushola.. sambil baca tulisan rana ini :)
pennygata wrote on Dec 18, '11
buku neil gaiman yg pernah kulihat (kulihat saja blm pernah baca) ya the Graveyard itu, sempat ditimang2 mau dibeli gak jadi, skrng nyesel.. Mau cari lagi buku2nya dia..
ninelights wrote on Dec 18, '11
dieend18 said
Aku baru aja baca novelnya Rana yg Fleur, dan aku sukaaaaa...
Aihhh...
*blushing*
Masih byk yg perlu dibenahi dr novel itu..
tapi terima kasih, Mbak Dee...
means a lot :)
ninelights wrote on Dec 18, '11
jampang said
wah.... sudah mau yang ketiga aja... :-)
:-p
ninelights wrote on Dec 18, '11
kaklist said
eheeeeem.... makasih rana.. seneng deh bangun pagi sambil dengerin burung.. sayup2 shalawat dari mushola.. sambil baca tulisan rana ini :)
Ah,Kak list. Hanya berbagi saja...selebihnya juga hasil dari copy paste...:-p
Semoga bermanfaat...:)
ninelights wrote on Dec 18, '11
pennygata said
buku neil gaiman yg pernah kulihat (kulihat saja blm pernah baca) ya the Graveyard itu, sempat ditimang2 mau dibeli gak jadi, skrng nyesel.. Mau cari lagi buku2nya dia..
Iya,Mbak. Buku Neil Gaiman,buatku juga, barang langka. Di sini susah bener nyarinya. Almost gak ada. Kalau pun ada, itu yang aku udah punya, seperti caroline sama Anansi Boys. Selain itu, susaaahhh...bener...Aku sampe pengen berangkat ke jakarta cuma demi untuk nyari buku obral-nya Neil. :-(
onit wrote on Dec 18, '11
Coraline buku Gaiman (favoritsaya) yang lain, ia tulis dalam rentang waktu sembilan tahun. Dan buku The Graveyard book ini, setelah terlantar selama 23 tahun akhirnya ia berhasil menuliskannya (hanya) dalam waktu dua tahun!
jadi inget kata2 seseorang waktu mendeskripsikan tuhan: "sang pemilik waktu"

dan menurutku, manusia yg rukun dgn sang pemilik waktu lah yg bisa menjalaninya.

may you stay blessed by the owner of time, na!
ninelights wrote on Dec 19, '11
Amin.
Makasih untuk doa dan semangatnya yang tak henti. Kemungkinan, jika suatu hari nanti ada piala penghargaan untuk pemenang novel fantasi terbaik di indonesia atau dunia, namamu masuk menjadi salah satu yang tak sanggup kusebut karena saking terharunya.:-)
#membayangkan semua itu saja sudah mewah dan bahagia...ah...:-)
rembulanku wrote on Dec 19, '11
Hadapilah hidupmu
Semua perih, semua nikmat
Jangan berpaling dari satu pun
mbrambang....
tulisan indah meski actionnya tak mudah
m4s0k3 wrote on Dec 19, '11
Iya,Mbak. Buku Neil Gaiman,buatku juga, barang langka. Di sini susah bener nyarinya. Almost gak ada. Kalau pun ada, itu yang aku udah punya, seperti caroline sama Anansi Boys. Selain itu, susaaahhh...bener...Aku sampe pengen berangkat ke jakarta cuma demi untuk nyari buku obral-nya Neil. :-(
lo mau? gw beri nih..
ninelights wrote on Dec 20, '11

m4s0k3 wrote on Dec 19
ninelights said
Iya,Mbak. Buku Neil Gaiman,buatku juga, barang langka. Di sini susah bener nyarinya. Almost gak ada. Kalau pun ada, itu yang aku udah punya, seperti caroline sama Anansi Boys. Selain itu, susaaahhh...bener...Aku sampe pengen berangkat ke jakarta cuma demi untuk nyari buku obral-nya Neil. :-(
lo mau? gw beri nih..


>>>SERIUS?

MAU BANGEEETTTTTTT!!
m4s0k3 wrote on Dec 20, '11

m4s0k3 wrote on Dec 19
ninelights said
Iya,Mbak. Buku Neil Gaiman,buatku juga, barang langka. Di sini susah bener nyarinya. Almost gak ada. Kalau pun ada, itu yang aku udah punya, seperti caroline sama Anansi Boys. Selain itu, susaaahhh...bener...Aku sampe pengen berangkat ke jakarta cuma demi untuk nyari buku obral-nya Neil. :-(
lo mau? gw beri nih..


>>>SERIUS?

MAU BANGEEETTTTTTT!!
gw cari bentar di gramed semanggi kalo masih ada diskonannya yang neverwhere baru gw kirim ke ente. sabar ye. hehehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar