Itakure tebayo* | for Rana's contacts |
Mungkin bukan saya saja yang merasa bahwa masalah dan ‘masalah’ datang bertubi-tubi dalam waktu bersamaan sampai membuat kita:
a. megang kepala karena migrain
b. membuat sekitar jadi ikutan bête karena mood drop (senggol bacok istilah jawanya ),
c.
mencari pelarian (main game, internet, berkicau di twitter, atau
aktivitas pengalihan lainnya) dan mencoba ‘melupakannya’ sejenak, atau,
d. mengerjakan apa yang ada di depan mata terlebih dahulu dan berpura-pura everything will gonna be just fine.
Tapi,
sampai dibuat lari pun, masalah itu ternyata tetap mengejar kita dan
membuat kita mau tidak mau harus berhenti untuk segera mencari solusi
terbaik. Karena masalah A, dan B, dan C, dan D, ada sampai Z, datang
bersamaan, otak kita bekerja keras mencari prioritas urusan yang lebih
penting untuk diselesaikan terlebih dahulu, tapi ternyata juga tidak
ketemu-ketemu. Jadinya, ending-nya tetap sama, migrain. Hahahaha
Selain dekat-dekat dengan orang yang ‘easy going’, menertawakan masalah-masalah itu, saya jalan-jalan ke toko buku atau re-read koleksi buku ‘how to’.
Yang paling saya suka dari membeli dan membaca buku ‘how to’ adalah
membantu saya mengatasi masalah saya sendiri. Seharusnya cara paling
gampang adalah berkonsultasi dengan orang yang lebih berpengalaman.
Tetapi karena ‘setiap orang punya masalah’, dan karena masalah tersebut
cukup detail dan mungkin jarang dialami oleh orang lain, atau
masalah itu berkaitan dengan profesi (yang mana profesi itu tidak
dialami oleh semua orang), buku ‘how to’ salah satu solusinya, membantu mencari jalan keluar.
Biasanya, petunjuk-petunjuk ‘how to’
itu saya kompilasikan sendiri, menyesuaikan kondisi dan situasi, dan
membantu saya berpikir bahwa hampir sebagian besar masalah yang terjadi
itu ada solusinya, hampir sebagian besar masalah itu tidak seruwet,
seberat, senjimet benang kusut.
Salah
satu contohnya adalah ketika saya memutuskan untuk membuat sebuah
novel. Aswendo bilang bahwa ‘Mengarang Novel itu Gampang’. Tapi tetap
saja, novel itu tidak segampang yang dikatakan meskipun teorinya ‘sangat
mudah’. Novel itu memerlukan waktu penyusunan, riset (untuk novel yang
membutuhkan riset), outline, dan lain-lain, selowong dan sepadat apapun jenis aktivitas kita diluar sna.
Bagi saya, apalagi saat-saat ini, masalah terbesar saya adalah soal waktu. Waktu ‘membunuh’ saya dan kadang saya pernah sampai well, agak lebay sih, sedih dan rodo mbrambang
:D, karena hampir satu bulan tidak pernah sempat membuka Microsoft word
dengan tujuan untuk menulis novel, bukan yang lain. ‘Cobaan’ terbesar
lain adalah, masalah-masalah sepele yang menjadi top concern sehingga masalah-masalah lain yang penting menjadi terbengkalai. *ngakak*
Mencoba
belajar mempertidakmasalahkan suatu masalah yang memang bukan masalah.
Belajar untuk tidak terburu-buru (oh, yea, ini salah satu bad habit saya, kesusu, terburu-buru), karena setelah pengalaman novel sebelumnya, meskipun sudah membuat outline,
bahwa menjadi ‘sangat terburu-buru’ mengenai masalah penyusunan novel
adalah bencana besar, dan, sangat perlu menyisihkan waktu untuk membaca
buku sebagai amunisi pengembangan outline.
I really really wish sebelum Agustus tanggal 15, minimal satu novel selesai (sudah selesai juga pada tahap proofread). Jadi, mari me-mind map-kan pikiran seperti pembuatan novel kedua yang dulu ~>http://ninelights.multiply.com/journal/item/318 dan bukan hanya sekedar kakean wacana ora kaleksanan!** =))
Semangat, self! Hosh! Itakure tebayo!
*Dulu pernah nonton Naruto, dan artinya kurang lebih, mari luruskan niat.
**Terlalu banyak rencana tapi tidak terlaksana
ayanapunya wrote on Mar 8
semangat, na! ^_^
|
ninelights wrote on Mar 8
ayanapunya said
semangat, na! ^_^
thenkiyuh, Yanaa :)
|
ninelights wrote on Mar 8
darnia said
setiap orang punya cara masing-masing buat meng-up-kan semangat dan mengembalikan niat yaaa :)
SETOEJOE SWEKHALIH!
|
ninelights wrote on Mar 8
darnia said
GANBATTE!! \(^O^)/
HOSH!
|
tintin1868 wrote on Mar 8
yang penting ada nawaitu.. semangaaattt..
|
ninelights wrote on Mar 9
tintin1868 said
yang penting ada nawaitu.. semangaaattt..
HOSH!
|
ninelights wrote on Mar 9
imazahra said
Banyak rencana juga gak papa kok, asal diwujudkan semuanya pelan-pelan :-)Mungkin kudu pilih-pilih prioritas aja, Dik :-D
Nah, itu, Mbak.
:D |
ninelights wrote on Mar 9
rirhikyu said
CEMANGATTTTkayaknya prioritas kali ya :p
iya, yah, Mbak Feb. XD
|
ninelights wrote on Mar 9
eyaolo,udah ngetik panjang kali lebar, komputernya tadi mati massaaaaaaa...
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar