Jumat, 10 Agustus 2012

Pagi Dingin

 

Nov 9, '10 6:50 AM
for Rana's network
Pagi ini aku masih di depan layar monitor. Mengetik kata. Sesekali membaca jurnal dan quicknote teman-teman di Multiply. Seperti biasa, di ruangan ini cuma ada alunan jazz dan udara dingin. Sesekali burung kudengar berkicau. Selebihnya, hanya langkah-langkah tetangga berkelebatan lalu lalang menyongsong pagi.

Well, sebenarnya kota ini harusnya panas karena dekat pantai. Tapi entahlah. Aku merasa sekian puluh pagi menjadi es sampai siang hari. Dan lalu malamnya menjadi gigil segigil-gigilnya. Hingga kadang aku membayangkan sebagian kota tua jadi meringkuk kedinginan.


Teh panas di ruang sebelah belum habis kuteguk. Tak apalah, untuk nanti saja menemani sarapan pagiku sekalian. Sementara kemudian, kubuka kaleng dan kuambil satu krupuk untuk pengganjal perutku yang keroncongan.

Well, sebenarnya pagi ini kulewati dengan biasa. Bangun, membuka jendela kamar, membiarkan udara-udara segar berkerumun dan hinggap di dinding-dinding. Tapi kadang, entah kenapa, kesedihan tanpa sebab datang tiba-tiba. Mungkin aku tahu alasannya kenapa. Tapi kebanyakan, aku hilang arah. Tidak tahu apa yang membuatku merasa hampa tiba-tiba. Entahlah.

Mungkin aku hanya sedang lelah saja. Sudahlah.
Kulanjutkan mengetik kata kembali. Di temani alunan jazz, secuil krupuk, dan udara dingin.

Selamat pagi semuanya…:)

-Rana-
Kotatua kedinginan
9 November 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar