'Plester Mulut' | for everyone |
Dari
kejauhan, dia tampak mewah, megah, mahal, berkelas. Lapisannya terbuat
dari emas. Saat dia tertempa sinar matahari, pantulannya membuat mata
kita berbinar. Sebagian kagum. Sebagian iri. Sebagian ingin memiliki.
Berbondong-bondong rela untuk mengantri. Berbondong-bondong bahkan berkorban untuk bisa sekedar berdiri di dekatnya. Lalu ketika semua berniat untuk mendekati dan tahu ternyata dia hanya seorang yang biasa, “oh, damn! Dia tidak sebagus kelihatannya!” lalu sebagian akan pergi dan menjauhi dia dengan rasa kecewa.
Mungkin seperti itulah kehidupan. Mungkin seperti itulah kita melihat hidup seseorang. Yang pada satu titik dia terlihat sangat kaya, sangat sukses, mudah meraih mimpi, namun saat di dekati, ada sisi lain yang membuat kita terhenyak, atau tak sepaham, atau bahkan kecewa karena dia tidak seindah yang kita kira.
Jika kehidupan seperti itu masuk pada persahabatan, maka akan ada “seleksi alam”. Siapa teman yang sungguh teman saat kilauan itu sudah redup atau kilauan itu tak sedang bersinar. Siapa yang akan ada hanya pada saat salah satu sedang berada.
Jika kehidupan seperti itu masuk pada cara pandang kita kepada seseorang yang telah meraih sukses, maka perkenankan kalimat ini menjawab, “Tidak ada yang instan di dunia ini. Pun jika ada yang berkata ‘mudah’, mempertahankannya adalah hal sulit dan butuh kerja keras. Mungkin dia telah sangat melewati banyak hal dalam hidupnya, jadi jika Tuhan memberikan dia anugerah sukses, itu adalah bonus untuknya. Dia pantas mendapatkan itu.”
Tetapi jika kemudian kehidupan berkilauan itu mengubah seseorang menjadi sesuatu yang berbeda yang diluar jangkauan kita, kita yang memutuskan, akankah meninggalkan mereka, atau merangkul mereka untuk kembali melihat masa lalunya yang dulu biasa dan sederhana meski penuh kemewahan. :)
"Sok bijak lu. Emang siapa eluuuuu gituuuu?"
Berbondong-bondong rela untuk mengantri. Berbondong-bondong bahkan berkorban untuk bisa sekedar berdiri di dekatnya. Lalu ketika semua berniat untuk mendekati dan tahu ternyata dia hanya seorang yang biasa, “oh, damn! Dia tidak sebagus kelihatannya!” lalu sebagian akan pergi dan menjauhi dia dengan rasa kecewa.
Mungkin seperti itulah kehidupan. Mungkin seperti itulah kita melihat hidup seseorang. Yang pada satu titik dia terlihat sangat kaya, sangat sukses, mudah meraih mimpi, namun saat di dekati, ada sisi lain yang membuat kita terhenyak, atau tak sepaham, atau bahkan kecewa karena dia tidak seindah yang kita kira.
Jika kehidupan seperti itu masuk pada persahabatan, maka akan ada “seleksi alam”. Siapa teman yang sungguh teman saat kilauan itu sudah redup atau kilauan itu tak sedang bersinar. Siapa yang akan ada hanya pada saat salah satu sedang berada.
Jika kehidupan seperti itu masuk pada cara pandang kita kepada seseorang yang telah meraih sukses, maka perkenankan kalimat ini menjawab, “Tidak ada yang instan di dunia ini. Pun jika ada yang berkata ‘mudah’, mempertahankannya adalah hal sulit dan butuh kerja keras. Mungkin dia telah sangat melewati banyak hal dalam hidupnya, jadi jika Tuhan memberikan dia anugerah sukses, itu adalah bonus untuknya. Dia pantas mendapatkan itu.”
Tetapi jika kemudian kehidupan berkilauan itu mengubah seseorang menjadi sesuatu yang berbeda yang diluar jangkauan kita, kita yang memutuskan, akankah meninggalkan mereka, atau merangkul mereka untuk kembali melihat masa lalunya yang dulu biasa dan sederhana meski penuh kemewahan. :)
"Sok bijak lu. Emang siapa eluuuuu gituuuu?"
Ouch!
#plestermulut
#plestermulut
n_n
Salam
-Rana Wijaya Soemadi-
#nowplaying Ordinary People-John Legend
-Rana Wijaya Soemadi-
#nowplaying Ordinary People-John Legend
Tags: inspirasi
anotherorion wrote on Mar 8, '11
ninelights said
"Sok bijak lu. Emang siapa eluuuuu gituuuu?"
sopo to?
|
ninelights wrote on Mar 8, '11
Bukan siapa-siapa,Pio..
^_^ |
ninelights wrote on Mar 8, '11
@Aki :
^_^ |
ninelights wrote on Mar 8, '11
Makasih,Mbak..:)
|
ninelights wrote on Mar 8, '11
Mbak
Aga : "Lots of people want to ride with you in the limo, but what you
want is someone who will take the bus with you when the limo breaks
down.-oprah W-"? Damn, yes,Mbakyu!hehehe :)
*hasil googling tuh..:D* |
ninelights wrote on Mar 8, '11
@Mbak Aga :ah, cuma beda merk ajah..(loro-lorone aku rung pernah numpak soale,Mbak) :))
|
ninelights said
Mungkin seperti itulah kita melihat hidup seseorang. Yang pada satu
titik dia terlihat sangat kaya, sangat sukses, mudah meraih mimpi, namun
saat di dekati, ada sisi lain yang membuat kita terhenyak, atau tak
sepaham, atau bahkan kecewa karena dia tidak seindah yang kita kira.
mungkin ini bukan mungkin..
hmmm... seperti hampir selalu... kalo kubilang "rumput tetangga terlihat lebih hijau, padahal kalau dipegang luntur" atau "kalau kau inginkan keberuntungan2ku, maukah kau juga menerima kesialan2ku, supaya satu paket lengkap?" |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar