Selasa, 07 Agustus 2012

01 : That Saturday ( Rain ) night, almost...


Apr 14, '09 9:39 PM
for everyone


Hujan malam itu semakin menambah keinginanku untuk cepat pulang. Seperti biasa, aku naik kendaraan roda dua. Seorang diri aku arungi jalan yang tiba-tiba seperti jam pasir yang berburu dengan waktu.

Jarak antara tempat tujuan dan ke rumahku hanya sekitar tujuh menit. Namun jaket tebal yang kupakai sudah mulai berat dan aku khawatir benda elektronik yang hanya dilindungi sebuah sarung hape dan tas yang kusembunyikan dibalik jaket, mulai terkena imbas basahnya juga.

Kebiasaan yang buruk menurutku. Merasa nanggung hingga jas hujan yang ada di jok kubiarkan hangat di tempatnya. Padahal mungkin jas itu bisa melindungi diri dari bermacam hal.

Sebelum pulang, setelah jarum panjang sebuah jam itu melewati angka duabelas, aku ingat ibuku di rumah. Hampir satu jam waktu terbuang sia-sia karena lamanya pelayanan. Mungkin karena malam itu malam minggu. Mungkin karena kekurangan tenaga. Mungkin karena masalah intern perusahaan hingga pegawai tidak ditambah. Namun mungkin karena aku pernah mengalami hal yang lebih buruk dalam masalah 'menunggu' ini, jadi aku masih belum menampakkan tanduk kemarahan yang cukup mencolok.

Kusalip satu per satu kendaraan yang jalan lebih lambat. Hujan yang turun tampak riuh rendah dan tiba-tiba menderas pada setengah perjalanan. Hingga kemudian membuat situasi jalan sedikit resah dan keinginanku untuk sampai rumah kian menggebu.

Beberapa kendaraan memilih menepi untuk melindungi diri dari dinginnya ribuan tetesan air dari langit, namun aku terus melaju. Meski sebagian jiwaku seperti seorang Valentino Rossi di jalan, tapi malam itu nuraniku berbisik pelan, dan bilang 'calm down, honey..everthing is gonna be alright..no need to worry..no need to in a rush..'

But it's too late..

Motor ini terus saja melesat sementara sekian meter dihadapanku ada beberapa kendaraan dan sebuah mobil box yang berjalan agak melambat, menghalangi pandanganku, dan sedang berlomba untuk mengantri lewat jalur sebelah kanan. Aku tidak sempat bertanya kenapa. Aku hanya agak memelankan kecepatan, dan menyalip ke celah jalan sebelah kiri. Namun tetap saja laju kendaraanku tidak cukup pelan untuk benar-benar berhenti kala kulihat di balik mobil box yang tinggi itu, ternyata seorang pengendara motor berhenti di tengah jalan karena berusaha untuk menyeberang ke arah yang berlawanan namun belum berhasil.

Yang terjadi selanjutnya, akupun dengan sukses menyenggol kendaraan itu hingga aku bersama motorku jatuh tersungkur menempel aspal dan terseret beberapa meter ke depan. Dan saat itu, tiba-tiba semuanya seakan menjadi slow motion kala di dalam benakku terlintas pikiran tentang ibuku yang masih menungguku di rumah. Tentang Tuhan. Tentang sebuah kematian.

Sekitar enam sampai tujuh detik aku dan kendaraanku berputar di jalanan keras itu.  Pantat dan daerah tubuhku sebelah kanan, termasuk tepi kanan kakiku menggesek jalanan hingga kemudian detik ke sepuluh, aku dan kendaraanku benar-benar diam dan 'tertidur' di jalanan yang secara ajaib menjadi lenggang.




Dini hari setelah kejadian mengejutkan itu, aku terjaga sampai pagi. Tubuh sebelah kananku memang terasa perih dan keesokan hari setelah kucek lagi, ada beberapa luka dalam yang tampak meruam jelas dan sampai sekarang masih terlihat. Namun selebihnya, aku baik-baik saja. Aku tetap normal. I still can wall. I still can run. Sepatuku, jaketku, semuanya dalam keadaan baik-baik saja. Dan kendaraanku, hanya knalpot yang sedikit peyok dan tebeng 'kunci'nya agak terlepas dari tempatnya dan bisa diperbaiki sendiri tanpa harus pergi ke bengkel. Selebihnya, tidak ada tanda gesekan keras atau kecelakaan fatal yang menyebabkan kaca spion atau lampu belakang pecah. We're just fine.

Banyak orang yang berbondong-bondong menghampiri untuk menolongku. Dan bahkan, orang yang tidak sengaja kutabrak tadi, yang harusnya memakiku, malam itu malah memberikan aku perhatian lebih, meredakan syockku.

Namun yang sebenarnya, saat itu yang ada dibenakku bukanlah sebuah keberuntungan tapi sebuah peringatan yang Tuhan kirimkan padaku sebagai seorang muslim.
Kalau saja saat kejadian itu aku masih terbaring di jalan dan ada bis malam di belakangku yang tidak bisa mengendalikan laju kecepatannya, sama seperti diriku tadi, aku tidak akan ada lagi di dunia ini. Namun terlebih dari semuanya, aku akan mati dengan membawa dosa dan catatan dari malaikat, yang salah satunya tertulis bahwa malam ketika aku tiada, aku telah dengan sengaja menunda melakukan ibadah sholat Isya'.

Setelah sampai rumah, dengan tanpa memberitahukan kejadian ini pada orangrumah, aku hanya bisa segera bersih-bersih, wudlu dan menunaikan ibadah sholat fardlu..

Mungkin postingan ini tidak begitu saja menghapus dosaku sebagai manusia .. Aku hanya berharap semoga Dia memaafkan kesalahanku..

Selebihnya, terima kasih ya ALLAH, karena telah masih sangat menyayangiku dan menyelamatkan nyawaku..

reply edit delete

13 CommentsChronological   Reverse   Threaded
ayutyas wrote on Apr 15, '09
Nana...
I'm so sorry.. sorry bangeeett.. Waktu itu aku ngga bareng Nana. Soalnya, aku pake jas ujan di bawah jembatan tol. It was a wrong decission. Harusnya, aku ngga usah pake jas ujan, untuk 2 hal.
1. Seandainya aku tau Nana akan kena musibah itu, mending basah-basahan aja dehh.. biar aku bisa bareng sama Nana.
2. Karena ternyata, sesampainya di jembatan Majapahit, daerah sana ngga ujan sama sekali. Garing ring ring Naa.. Hiks.

Sekali lagi, sorry ya Na... terus, lukanya gimana..? Masih sakit..?

Bedewe, i hate Mamamia Majapahit....!! Pelayanannya ngga profesional...!!
ninelights wrote on Apr 15, '09
It's all about me,Yu..ga ada hubungannya sama Ayu ada ato ga ada bsamaku saat itu:-)..yg paling penting,ak skrg baik2 saja..stlh aku selese sms kamu kmrn,aku nyesel..knp hrs bwt org laen kwtir lg..sorry yah..im gonna be alright..:-)
ayutyas wrote on Apr 15, '09
stlh aku selese sms kamu kmrn,aku nyesel..
Ahhh..ga bisa gitu dooong.. Kalo Nana ga kasih tau aku, berarti Nana jahat. *cemberut*

Ya udah, yang penting Nana ga papa. Buktinya, Nana masih bisa kerja (aku liat motormu di depan kantor...hehe), masih bisa ngeramein MPku yang (selalu) sepi-sepi aja, dann..masih bisa bales komenku. Makasih Naa... Muaaahhhhh... *Peluk Nana ahhh..*
ninelights wrote on Apr 16, '09
@ayu:Wagu wajib nasional..moso ak jahat?*nangis sesenggukan sambil ngiris cabe*
ninelights wrote on Apr 16, '09
@ayu:yoi.i'm fine nduk.diajak manjat pohon sebelah rumah nyaingin Oshin jg bs..:-D
duniapeng wrote on Apr 16, '09
na.. i'm sorry to hear that..

sori baru baca.. akhir2 ini jarang nge-MP sih :P

cepat sembuh ya
ninelights wrote on Apr 16, '09
Mas Peng..:-)..i'm ok now..gapapa.. Makasih dah nyempetin mampir yah:-)
juicemelon wrote on Apr 16, '09
site nya bagus loooh rana..........
juicemelon wrote on Apr 16, '09
tu;isannya juga. Aku pernah ngalami tiba2 di tabrak org dr belakang, dia bermotor aku bersepeda dan kuposting juga di site ku tapi kok ceritanya gak mengharu biru ya kyk ceritamu ini... hahahaha bakat yang berbeda tampaknya
ninelights wrote on Apr 17, '09
@juicemelon:*tersipu-sipu*ah,trima kasih..^^
ninelights wrote on Apr 17, '09
@juicemelon:prnh kecelakaan jg??duh,duh..meluncuuuuuur!
ariefkurni wrote on Apr 18, '09
rana rana........gpp to,sekarang wis sembuh?
telat bgd ni...maaf...sekarang jarang update
ninelights wrote on Apr 18, '09
Halo Mas Arief..Alhamdulillah ak baik-baik saja skrg..gapapa..duh,knp harus minta maaf,atuh..ak yg harusnya terima ksh krn kalian smua,mas Arief jg, udah mau nyempetin bwt mampir..:-)so,thanks again..
  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar