Selasa, 07 Agustus 2012

Perjalanan Panjang Menuju Baitullah

“ Saat air laut naik ke langit, rasa asinnya hilang dan murni kembali. Air laut menguap naik ke awan. Saat menguap, ia menjadi tawar. Itulah sebabnya lebih baik naik haji berjalan kaki daripada naik kuda. Lebih baik naik kuda daripada naik mobil. Lebih baik naik mobil daripada naik kapal laut. Lebih baik naik kapal laut daripada naik pesawat.”

Potongan kalimat ini terucap dari bibir ayahnya Reda yang seorang muslim, yang sedang berniat menunaikan ibadah haji dengan naik mobil bersamanya dari mulai Negara Prancis – Italia – Slovenia – Kroasia – Yugoslavia – Bulgaria – Turki – Syria – Yordania sampai tiba kemudian di Saudi Arabia. Dan jarak ini ditempuh kurang lebih sekitar 5.000 km.

Reda, yang seorang prancis, sebenarnya sangat malas mengantar ayahnya menuju ke Baitullah. Selain karena dia hendak mengikuti ujian, dia sedang menjalani hubungan dengan seorang wanita non-muslim bernama Lisa yang sangat dia cintai.

Dan konflikpun terjadi karena ayahnya tidak suka dengan Reda yang tidak fokus dengan perjalanan yang ditempuh, sementara Reda sendiripun kesal karena ayahnya tetap bersiteguh melakukan perjalanan tanpa mau naik pesawat karena diniai lebih praktis dan tidak merepotkan orang lain( dalam hal ini merepotkan si Reda).

Meskipun dari segi artistik, sudut pengambilan gambar dan teknik kameranya biasa saja, waktu pertama kali aku nonton film karya Ismael Ferroukhi dengan judul  Le Grand Voyage ini sampai selesai, aku memuji alur ceritanya. Sampai kemudian malam kemarin aku menyempatkan nonton film ini lagi untuk kedua kalinya. Pengamatan ini akan terlihat sederhana. Tapi ini terasa sangat sensitif, khususnya  bagi umat Islam yang masih belajar untuk mendalami agama ini. Kata Assalamualaikum adalah kata yang biasa diucapkan seorang muslim ketika berpamitan atau datang berkunjung ke sesama muslim. Mungkin si Ayah lupa, tapi saat berangkat menuju perjalanan yang panjang, beliau diam saja dan ahnya melambaikan tangan sekedarnya pada tetangga dan kerabat dekat.

Saat sang ayah dan Reda berada di hotel Balkan ( Terletak 100 km dari Beograd). Posisi sholat ayahnya pada waktu tahiyad akhir adalah tahiyad awal, dan tidak ada jari yang menunjuk ke arah kiblat saat dalam hati membaca kalimat syahadat.

Saat berada di sebuah gurun menuju Damaskus, saat Reda mengisi tangki mobilnya dengan air, ayahnya yang baru membasuh mukanya sembari mengisi teko, dihampiri seorang wanita bercadar hitam dengan menggendong anak, bermaksud meminta sedekah uang. Meski konfliknya di adegan itu bagus, ayahnya memberikan sedekah kepada perempuan tua itu dengan tangan kiri sedangkan Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasalam, junjungan Nabi besar kita, mengajarkan untuk memulai sesuatu yang baik dengan tangan kanan.

Dan untuk yang terakhir ini, mungkin saya cuma meminta penjelasan. Bagi siapapun yang mengetahui hukum Islam baik di benua Eropa, Afrika, dan Indonesia.

Ada sabda dari Rasulullah: Dan hendaklah masing-masing kamu berihrom dalam kain yang disarungkan dan kemul dan sepasang sandal, kalau dia tidak memperoleh maka hendaklah ia memakai dua khuf dan hendaknya ia memotong di bawah mata kaki.
Pakailah yang putih dari pakaian-pakaianmu, karena sesungguhnya itu sebaik-baik pakaianmu. Dan kafanilah orang-orang matimu dengannya. (H.R. Abu Dawud).
Dan juga, menurut pengetahuan saya, yang diajarkan dari ustad berpengalaman dan ahli di bidangnya dalam tata cara ibadah umroh dan Haji (termasuk cara memakai ihrom), selain pada waktu Thowaf (mengelilingi Kabah sebanyak tujuh putaran, pundak dan lengan sebelah kanan diperlihatkan untuk menunjukkan bahwa orang Islam itu sehat, tidak kurus) posisi ihrom membalut tubuh.

Namun di film Le Grand Voyage ini, beliau memakai ihromnya dengan memperlihatkan dada dan bahu. Mungkin cara memakai pakaian ihromnya memang berbeda, tapi apakah di daerah Sudan, Mesir, Syria, Libanon, Turki dan Kairo, cara pemakaiannya sama seperti yang diperlihatkan di film ?

But, over all, I still like the story..how about you..? 


reply edit delete


18 CommentsChronological   Reverse   Threaded

ayutyas wrote on Jun 15, '08
No comment na.. Belon nonton.. hehehe.. Btw, boleh tuh pinjem..

ninelights wrote on Jun 16, '08
Boleh, Jeng..tapi nunggu komputernya beres dulu ya..

julianawa wrote on Jun 17, '08
Lha aku ?

ninelights wrote on Jun 18, '08
Udah, Yeti bbo aja di rumah..baek-baek..nanti abis mimik cucu, jangan lupa bobo..ya?

bigayah wrote on Jun 28, '08
Ini salah satu official film yang diputar di Jakarta International Film Festival lalu. Sepertinya memang bagus. Karena aku sudah membaca reviewnya dari berbagai macam sumber. Termasuk dari rekan2 jurnalis. Tentang filmnya, mungkin justru film ini mengajak kepada ummat untuk tidak mengutub pada satu keyakinan saja. Berbagai 'keanehan' yang muncul dalam film ini bisa untuk dijadikan diskusi rileks tanpa beban terhadap ortodoksi Islam. Lalu masalah ihram, aku tidak tahu banyak tentang hal tsb. Tapi coba membaca kembali kumpulan fatwa-fatwa, dalil, dan hadist tentang tata cara pemakaian ihram. Dan memang, ada ummat dari wilayah tertentu yang memiliki cara berbeda dalam mengenakan ihram.

ninelights wrote on Jun 29, '08
Yups..Teman saya adalah salah satu dari panitia pelaksanaan JIFFEST di Jakarta, Mas..But,kembali ke laptop, film ini tema utamanya bukan seperti yang disimpulkan Mas Kikit and The Cat ini..hehehehe..Pada dasarnya, saya menghormati dan sangat menghargai usaha Ismael Ferroukhi si sutradara dalam membuat cerita seperti ini..but then, tema utama dari film ini adalah tentang perjalanan seorang pria yang ingin melaksanakan perjalanan spiritual menunaikan ibadah haji, meski anaknya sendiri belum jelas memiliki agama apa..Mungkin saya bisa menganggap ini sebagai perbincangan biasa yang tidak terlalu serius, tapi tidak menutup kemungkinan ada orang lain diluar sana yang sedang belajar Islam, juga termasuk saya, yang akan mempertanyakan hal serupa mengenai tata cara ibadah sholat karena apa yang kita lakukan ternyata sedikit berbeda dengan yang di tayangkan tersebut..

bigayah wrote on Jun 29, '08
Yups..Teman saya adalah salah satu dari panitia pelaksanaan JIFFEST di Jakarta, Mas..But,kembali ke laptop, film ini tema utamanya bukan seperti yang disimpulkan Mas Kikit and The Cat ini..hehehehe..Pada dasarnya, saya menghormati dan sangat menghargai usaha Ismael Ferroukhi si sutradara dalam membuat cerita seperti ini..but then, tema utama dari film ini adalah tentang perjalanan seorang pria yang ingin melaksanakan perjalanan spiritual menunaikan ibadah haji, meski anaknya sendiri belum jelas memiliki agama apa..Mungkin saya bisa menganggap ini sebagai perbincangan biasa yang tidak terlalu serius, tapi tidak menutup kemungkinan ada orang lain diluar sana yang sedang belajar Islam, juga termasuk saya, yang akan mempertanyakan hal serupa mengenai tata cara ibadah sholat karena apa yang kita lakukan ternyata sedikit berbeda dengan yang di tayangkan tersebut..
Aku cuma bisa geleng-geleng... Gak ngerti... Hehehe! *ditendang Nana*

Nana sudah menyaksikan film ini, jadi mungkin bisa berkomentar banyak. Sedangkan aku hahya membaca reviewnya saja, dan mendengarkan cerita secara lisan. Jadi... aku masih bingung...

ninelights wrote on Jun 29, '08
sudah, mas..tidak usah dipikirkan..anggap saja saya lagi kumur..hehehehe..sudah..nanti aja, kan nunggu laporan 20 folio dari saya to?nanti setelahnya, mas yang gantian 20 rim ya?hehehehe

bigayah wrote on Jun 29, '08
Tuh.. marah ya? Marah ya? Hehehe! =p *Kikit aneh*
Sip! Ntar saya buat komentar 20 rim. Maksudnya, saya buatnya 1 lembar aja, terus saya fotokopi jadi 20 rim. Hayoo... ^___^

ninelights wrote on Jun 30, '08
Eh..Bapak pinter banget..Alhamdulillah cerdas luar biasa, tapi abis itu disalin lagi pake tulisan tangan ya..pake bolpoin, bukan pake keyboard..Nana gak buru-buru kok..besok juga gak papa..hahaha..yeah!yeah!Uhuiiiiiiyy!*gila, gak mau kalah.hahaha*

bigayah wrote on Jun 30, '08
pake tulisan tangan? boleh kok... satu lembar saja terus difotokopi jadi 20 rim... boleh kan? hehehe! *jitak Nana*

ninelights wrote on Jun 30, '08
Yawdah..Rana ngalah deh..tar nulisnya bareng-bareng..mau nggak..?*daripada fotocopi 20 rimnya jadi sepuluh ribu jilid di kolom comment ini*

bigayah wrote on Jun 30, '08
Ya sudah gpp.. Kita bikin kamus aja... Hahahaha! Boleh deh kalo nulisnya dibantuin... Kalo capek, kita gantian... ya ya ya? Hehehe!

ninelights wrote on Jun 30, '08
iya..tar aku halaman pertamanya..yang kedua sampe keduapuluh gantian Mas Kikit..ya ya ya?hwahwahwahwa

bigayah wrote on Jun 30, '08
Hmm... boleh lah... Tapi sebelum mulai menulis harus senam jari dan senam tangan dulu dengan menjitak Nana? Ya ya ya? Hehehehe! *kabur*

ninelights wrote on Jun 30, '08
Mas Kikiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit!

bigayah wrote on Jun 30, '08
Hahahahahaha! *berhenti berlari, ngos-ngosan* kenapa manggil aku, Na? Mau lari bareng? Yuk.. sebelum shalat magrib kita marathon dulu... Hehehehe!






Tidak ada komentar:

Posting Komentar