Rabu, 08 Agustus 2012

Dalam Antrian Tiket


Jul 3, '09 8:24 PM
for Rana's network
 
Transformers. Itu pilihan film kita hari ini. Dan saat sampai di Citra 21 pukul 1 siang, antrian sudah melewati batas pintu masuk dan berbelok *biar tidak memenuhi kooridor mall* menembus pintu keluar. Panjang. Dan awalnya, saya kira itu antrian untuk film KCB. Namun saat melongok ke dalam, lewat sebuah jendela kaca tembus pandang, entah kenapa tuh antrian kayaknya kok banyakan yang nonton Transformersnya yah..?*hehe..ya iyalah, Jeung! Secara gitu, film baru ! *maksudnya, selain karena kemegahan sebuah teknologi pembuatan film sekelas Transformers, sedang musimnya liburan anak sekolah, juga karena jarang-jarang ada film jenis Hollywood yang diputar di Semarang seperti ini.. *

Sembari menunggu Aini yang tidak datang-datang, sayapun masuk ke dalam antrian paling belakang meski kemudian di belakang saya ada yang mengantri lagi, dan lagi, dan lagi, sampai membentuk ular berbuntut panjang. Namun baru lima langkah maju, Nenek, teman yang sudah pernah saya ceritakan disini, merajuk agar ikut membatalkan niat saya untuk menonton.
Rencananya kami nonton bertiga. Tapi karena melihat jam tayangnya selesai melebihi waktu seharusnya dia pulang ke Tegal untuk kerja lagi disana, Nenekpun mundur, dan merelakan hanya kami berdua yang menonton, di jam berikutnya. Belum ada lima menit, Nenek mendekat sambil merajuk.. Tapi karena saya tetap pengen nonton  film ini, saya bertahan dalam posisi. Nenek melas. Saya mringis. Hehe.

Seperempat perjalanan mengantri. Nenek mendekati saya lagi di samping antrian dan laporan kalau Aini belum datang. Semua pulsa sudah habis *saya, Aini, dan Nenek* untuk empat jam sebelum ini, dan yang punya saya hanya bisa mengirimkan satu sms lagi kepada Aini. Setelah itu, kami hanya bisa menunggu.

Nenek, my dear best friend satu ini, mungkin paling benci ‘mati gaya’ gak ada temen di sisinya kalau kemana-mana di tempat ramai, jadi waktu dikasih tugas nungguin, betenya, hihihi. Dia lalu datang lagi merajuk pada saya. Saya tetap teguh pendirian dan mengantri,
tapi dengan satu catatan lagi. Apa Aini juga mau nonton yang jam enam ?  Apa dia juga boleh jam segitu ? Atau saya beliin tiket dulu atau bagaimana ? Saya sedikit berpikir meski tetap bertahan dalam posisi..

Niat awal, saya hanya ingin menonton sendiri. Untuk sebagian orang, terasa aneh kedengarannya. Apalagi karena saya perempuan. But, somehow, I need my own room. Dan terlebih, acara libur menjadi waktu yang sangat berharga bagi saya, untuk menghibur diri sendiri, bertemu teman, atau mencoba hal yang diluar dari rutinitas read-write-watching-movie-in-my room-atau-tidur-panjang-sewaktu-libur-hihi dengan menonton.

Awalnya, niat saya ingin menonton film 'Garuda Di Dadaku'. Dan setelah saya sharing acara hari minggu saya yang berniat nonton ini ke mereka, mereka mau juga ikut gabung. Dan saya kemudian mengusulkan sekuel Transformers, film terseru diantara yang lain. 

Setengah perjalanan mengantri, Aini masuk Citra 21. Dan setelah saya tawarkan pertanyaan yang tersebut diatas, eh, dia mendukung saya untuk terus mengantri..Nenek melas lagi. Kali ini, kecut karena gak ada yang mau nemenin dia buat tetep gak nonton. Hehehe.

Beberapa orang yang malas mengatri, menitip membelikan tiket film karena mengira saya akan menonton film KCB. 'Oh, I'm really sorry, Ma'am. Bukan bermaksud kurang sopan, but, please, don't judge the book by the cover yah..:-)....' But then, seorang satpam penjaga bioskop itu berteriak dari depan loker kalau tiket 'Transformers' tinggal yang jam 20.45. Terdengar sangat biasa. Tapi hal inilah yang menjadi masalah baru bagi kami. Bagi saya. Bagi Aini.
Bahkan, dalam lingkungan tempat Aini dibesarkan dan sampai sekarang tinggal, perempuan dipandang sangat tidak sopan untuk pulang ke rumah atau keluar di atas jam sembilan malam. Apalagi hanya karena alasan 'nonton'.

Langkah antrian saya sudah memasuki zigzag pertama.
Yang saya lakukan kemudian adalah memandang wajah sahabat saya dan mengatakan,
'Kalau Aini nggak bisa, aku nonton sendiri aja nggak papa..;-)," dengan keyakinan, dengan tatapan mengerti. Tapi ternyata jawaban saya lebih menggelisahkan hati Aini dan Nenek.

'Are you sure, Na'..?', tanya Aini cemas.
'Ya..'
'Are you really sure..?'
'Ya..'
'Sendirian lho, Na'..'
'Iya...'

Aini dan Nenek tertegun dengan pendirian saya. Saya yakin bahwa saya akan baik-baik saja. Tapi Aini tetap menganggap keputusan saya terlalu berani. Dan dia sungguh mengkhawatirkan saya sehingga memutuskan untuk tetap bisa menemani saya menonton dengan mengajak adik laki-lakinya ikut serta.

Batas antrian zigzag kedua sudah saya lewati. Saya sangat yakin kalau saya bisa menonton film itu sebentar lagi. Namun disitu, sayapun melihat Aini dari luar batas antrian sedang berusaha meyakinkan adiknya agar bisa nonton demi saya. Pada akhirnya, Aini tetap tidak bisa. Namun, dengan nada kawatir diapun tetap menanyakan satu pertanyaan, 'Are you sure, Na..?'
karena saya sahabatnya, karena saya perempuan.

Batas antrian zigzag hampir berakhir dan loket sudah berjarak kurang dari dua meter. Saya kemudian melihat apa yang saya lakukan empat jam sebelum ini. Sayapun melihat bagaimana saya berusaha mendapat tempat untuk bisa sampai hampir di depan loket tiket sekarang ini dan saya yakin sebentar lagi saya akan mendapatkan semua itu.

Tapi saya kemudian melihat dua sahabat saya yang masih saja berusaha dengan sekuat tenaga tetap berada di samping saya dan berharap bisa menjaga saya dan memastikan saya akan baik-baik saja sampai nanti. Saya juga melihat jika waktu nonton yang akan saya pilih ini tetap akan saya jalankan, mungkin saya akan memberikan rasa kecemasan lain kepada orang rumah, karena saya pulang selarut itu bukan karena 'bekerja', tapi karena 'menonton'-'sendiri'-'tanpa siapapun'. 

Seorang ibu-ibu yang lain, dengan santai menyela badan di antara kedua sahabat saya. Dia meminta tolong diantrikan tiket karena malas mengantri*she's really said so*. Namun ketika saya merespon ibunya dengan jawaban, 'Oh..sepertinya saya tidak jadi menonton kok, Bu..', bukan hanya wajah ibu itu yang sumringah. Dua orang di depan saya juga begitu. Ibu itu kemudian meminta saya bertukar posisi, sampai kemudian, Aini dan Nenek memberikan hadiah saya ciuman di pipi*oh, yeah. I hope it was Robert Pattinson. Hahaha. But, they really did it in front of crowded people, yang menatap terpana-senyam-senyum-nggak-jelas-begitu*

Dalam beberapa hal, kehidupan kadang tidak adil. Ada beberapa orang yang dengan mudahnya mendapatkan sesuatu tanpa bersusah payah, sementara orang lain, harus memulai dari bawah namun dalam perjalanannya masih harus 'mengantri' ulang lagi untuk sesuatu dalam hidupnya. Mungkin untuk beberapa, saya akan memutuskan sesuatu seorang diri. But in some case, saya harus melihat orang-orang di sekitar saya yang memikirkan saya lebih dari diri saya sendiri.

Seharusnya saya sedih. Namun, saya merasa bahagia hari ini. Saya menjadi sadar bahwa saya tidak sendiri dalam hidup ini. Ada sahabat dan orang-orang terkasih yang akan selalu ada mengiringi apapun yang menjadi pilihan kita. Masalah berhasil atau tidak, yang paling penting adalah proses menuju keinginan itu. Dan dua ciuman di pipi itu mereka katakan sebagai tanda kesalutan dari sahabat saya untuk saya karena mereka melihat apa yang saya lakukan sebelum dan saat itu terjadi..saya melepaskan mimpi saya sementara waktu..dan tetap yakin kalau suatu hari nanti saya akan mendapatkan apa yang saya inginkan..sekuel Transformers^^

Thank you, my all best friends..Hope God give you the best way for your life..




~ minggu, 28 juni 2009 ~


10 CommentsChronological   Reverse   Threaded
yunith wrote on Jul 3, '09
Hehehe..(angel smile mode on) salut deh,berkorban untuk kebahagiaan orang lain. Btw sabar aja,cari dvd nya di 'black market' pasti udah ada tu,hehe (devil's smile mode on)
ninelights wrote on Jul 3, '09
@yunith:hei..thank 4 dropping by..

Hahahaha..very nice suggestion ya..hahahaha

Lam kenal..^^
mioblackcute wrote on Jul 3, '09
Aq sering bgt tu nonton sendirian. n sejauh ini si ga ada masalah.hehehe.. Tapi salut d sm persahabatan kalian..
Di Semarang bioskopny dmana si?
dreclarkson wrote on Jul 4, '09
Nice story.... Senin ne ku jg mo nntn ntu film....
alexast wrote on Jul 4, '09
astaga.. Na, kalo gue ngantri capek, dan disalin, beuh,, tak sobek sobek! hihihihi
chieadhyy wrote on Jul 4, '09
bukan hanya disobek2 tapi diguyur aja pake air.....hehehehe
ninelights wrote on Jul 4, '09
@anggi : di dlm mall citraland sama e-plaza simpang 5,Nggi..

@ andre: halo,Ndre..thx 4 dropping by yah..
Yhuk sama2 cerita 'spoiler'nya kalo dah nonton..wakakaka
ninelights wrote on Jul 4, '09
@Alex : wakakakaka*ngebygin Alex di posisiku pas kejadian*wakakaka

@chie : jangan ah..lagi hemat aer..pancaroba nih,Buwk..wekeke
ariefkurni wrote on Jul 9, '09
nonton transformer dibela belain sampe kek gitu na...hu hu hu.....mending makan di pizza hut deh.... hihihihihihihih
ninelights wrote on Jul 10, '09
nonton transformer dibela belain sampe kek gitu na...hu hu hu.....mending makan di pizza hut deh.... hihihihihihihih
masih to be continue lho, Mas..^^..tuh udah ku posting..hihi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar