for Rana's network |
Transformers.
Itu pilihan film kita hari ini. Dan saat sampai di Citra 21 pukul 1
siang, antrian sudah melewati batas pintu masuk dan berbelok *biar tidak
memenuhi kooridor mall* menembus pintu keluar. Panjang. Dan awalnya,
saya kira itu antrian untuk film KCB. Namun saat melongok ke dalam,
lewat sebuah jendela kaca tembus pandang, entah kenapa tuh antrian
kayaknya kok banyakan yang nonton Transformersnya yah..?*hehe..ya
iyalah, Jeung! Secara gitu, film baru ! *maksudnya, selain karena
kemegahan sebuah teknologi pembuatan film sekelas Transformers, sedang
musimnya liburan anak sekolah, juga karena jarang-jarang ada film jenis
Hollywood yang diputar di Semarang seperti ini.. *
Sembari
menunggu Aini yang tidak datang-datang, sayapun masuk ke dalam antrian
paling belakang meski kemudian di belakang saya ada yang mengantri lagi,
dan lagi, dan lagi, sampai membentuk ular berbuntut panjang. Namun baru
lima langkah maju, Nenek, teman yang sudah pernah saya ceritakan disini, merajuk agar ikut membatalkan niat saya untuk menonton.
Rencananya
kami nonton bertiga. Tapi karena melihat jam tayangnya selesai melebihi
waktu seharusnya dia pulang ke Tegal untuk kerja lagi disana, Nenekpun
mundur, dan merelakan hanya kami berdua yang menonton, di jam
berikutnya. Belum ada lima
menit, Nenek mendekat sambil merajuk.. Tapi karena saya tetap pengen
nonton film ini, saya bertahan dalam posisi. Nenek melas. Saya mringis.
Hehe.
Seperempat
perjalanan mengantri. Nenek mendekati saya lagi di samping antrian dan
laporan kalau Aini belum datang. Semua pulsa sudah habis *saya, Aini,
dan Nenek* untuk empat jam sebelum ini, dan yang punya saya hanya bisa
mengirimkan satu sms lagi kepada Aini. Setelah itu, kami hanya bisa
menunggu.
Nenek,
my dear best friend satu ini, mungkin paling benci ‘mati gaya’ gak ada
temen di sisinya kalau kemana-mana di tempat ramai, jadi waktu dikasih
tugas nungguin, betenya, hihihi. Dia lalu datang lagi merajuk pada saya.
Saya tetap teguh pendirian dan mengantri,
tapi
dengan satu catatan lagi. Apa Aini juga mau nonton yang jam enam ? Apa
dia juga boleh jam segitu ? Atau saya beliin tiket dulu atau bagaimana ?
Saya sedikit berpikir meski tetap bertahan dalam posisi..
Niat
awal, saya hanya ingin menonton sendiri. Untuk sebagian orang, terasa
aneh kedengarannya. Apalagi karena saya perempuan. But, somehow, I need
my own room. Dan terlebih, acara libur menjadi waktu yang sangat
berharga bagi saya, untuk menghibur diri sendiri, bertemu teman, atau
mencoba hal yang diluar dari rutinitas read-write-watching-movie-in-my
room-atau-tidur-panjang-sewaktu-libur-hihi dengan menonton.
Awalnya,
niat saya ingin menonton film 'Garuda Di Dadaku'. Dan setelah saya
sharing acara hari minggu saya yang berniat nonton ini ke mereka, mereka
mau juga ikut gabung. Dan saya kemudian mengusulkan sekuel
Transformers, film terseru diantara yang lain.
Setengah
perjalanan mengantri, Aini masuk Citra 21. Dan setelah saya tawarkan
pertanyaan yang tersebut diatas, eh, dia mendukung saya untuk terus
mengantri..Nenek melas lagi. Kali ini, kecut karena gak ada yang mau
nemenin dia buat tetep gak nonton. Hehehe.
Beberapa
orang yang malas mengatri, menitip membelikan tiket film karena mengira
saya akan menonton film KCB. 'Oh, I'm really sorry, Ma'am. Bukan
bermaksud kurang sopan, but, please, don't judge the book by the cover
yah..:-)....' But then, seorang satpam penjaga bioskop itu berteriak
dari depan loker kalau tiket 'Transformers' tinggal yang jam 20.45.
Terdengar sangat biasa. Tapi hal inilah yang menjadi masalah baru bagi
kami. Bagi saya. Bagi Aini.
Bahkan,
dalam lingkungan tempat Aini dibesarkan dan sampai sekarang tinggal,
perempuan dipandang sangat tidak sopan untuk pulang ke rumah atau keluar
di atas jam sembilan malam. Apalagi hanya karena alasan 'nonton'.
Langkah antrian saya sudah memasuki zigzag pertama.
Yang saya lakukan kemudian adalah memandang wajah sahabat saya dan mengatakan,
'Kalau
Aini nggak bisa, aku nonton sendiri aja nggak papa..;-)," dengan
keyakinan, dengan tatapan mengerti. Tapi ternyata jawaban saya lebih
menggelisahkan hati Aini dan Nenek.
'Are you sure, Na'..?', tanya Aini cemas.
'Ya..'
'Are you really sure..?'
'Ya..'
'Sendirian lho, Na'..'
'Iya...'
Aini
dan Nenek tertegun dengan pendirian saya. Saya yakin bahwa saya akan
baik-baik saja. Tapi Aini tetap menganggap keputusan saya terlalu
berani. Dan dia sungguh mengkhawatirkan saya sehingga memutuskan untuk
tetap bisa menemani saya menonton dengan mengajak adik laki-lakinya ikut
serta.
Batas
antrian zigzag kedua sudah saya lewati. Saya sangat yakin kalau saya
bisa menonton film itu sebentar lagi. Namun disitu, sayapun melihat Aini
dari luar batas antrian sedang berusaha meyakinkan adiknya agar bisa
nonton demi saya. Pada akhirnya, Aini tetap tidak bisa. Namun, dengan
nada kawatir diapun tetap menanyakan satu pertanyaan, 'Are you sure,
Na..?'
karena saya sahabatnya, karena saya perempuan.
Batas
antrian zigzag hampir berakhir dan loket sudah berjarak kurang dari dua
meter. Saya kemudian melihat apa yang saya lakukan empat jam sebelum
ini. Sayapun melihat bagaimana saya berusaha mendapat tempat untuk bisa
sampai hampir di depan loket tiket sekarang ini dan saya yakin sebentar
lagi saya akan mendapatkan semua itu.
Tapi
saya kemudian melihat dua sahabat saya yang masih saja berusaha dengan
sekuat tenaga tetap berada di samping saya dan berharap bisa menjaga
saya dan memastikan saya akan baik-baik saja sampai nanti. Saya juga
melihat jika waktu nonton yang akan saya pilih ini tetap akan saya
jalankan, mungkin saya akan memberikan rasa kecemasan lain kepada orang
rumah, karena saya pulang selarut itu bukan karena 'bekerja', tapi
karena 'menonton'-'sendiri'-'tanpa siapapun'.
Seorang
ibu-ibu yang lain, dengan santai menyela badan di antara kedua sahabat
saya. Dia meminta tolong diantrikan tiket karena malas mengantri*she's
really said so*. Namun ketika saya merespon ibunya dengan jawaban,
'Oh..sepertinya saya tidak jadi menonton kok, Bu..', bukan hanya wajah
ibu itu yang sumringah. Dua orang di depan saya juga begitu. Ibu itu
kemudian meminta saya bertukar posisi, sampai kemudian, Aini dan Nenek
memberikan hadiah saya ciuman di pipi*oh, yeah. I hope it was Robert
Pattinson. Hahaha. But, they really did it in front of crowded people,
yang menatap terpana-senyam-senyum-nggak-jelas-begitu*
Dalam beberapa hal, kehidupan kadang tidak adil. Ada
beberapa orang yang dengan mudahnya mendapatkan sesuatu tanpa bersusah
payah, sementara orang lain, harus memulai dari bawah namun dalam
perjalanannya masih harus 'mengantri' ulang lagi untuk sesuatu dalam
hidupnya. Mungkin untuk beberapa, saya akan memutuskan sesuatu seorang
diri. But in some case, saya harus melihat orang-orang di sekitar saya
yang memikirkan saya lebih dari diri saya sendiri.
Seharusnya saya sedih. Namun, saya merasa bahagia hari ini. Saya menjadi sadar bahwa saya tidak sendiri dalam hidup ini. Ada
sahabat dan orang-orang terkasih yang akan selalu ada mengiringi apapun
yang menjadi pilihan kita. Masalah berhasil atau tidak, yang paling
penting adalah proses menuju keinginan itu. Dan dua ciuman di pipi itu
mereka katakan sebagai tanda kesalutan dari sahabat saya untuk saya
karena mereka melihat apa yang saya lakukan sebelum dan saat itu
terjadi..saya melepaskan mimpi saya sementara waktu..dan tetap yakin
kalau suatu hari nanti saya akan mendapatkan apa yang saya
inginkan..sekuel Transformers^^
Thank you, my all best friends..Hope God give you the best way for your life..
ninelights wrote on Jul 3, '09
@yunith:hei..thank 4 dropping by..
Hahahaha..very nice suggestion ya..hahahaha Lam kenal..^^ |
mioblackcute wrote on Jul 3, '09
Aq sering bgt tu nonton sendirian. n sejauh ini si ga ada masalah.hehehe.. Tapi salut d sm persahabatan kalian..
Di Semarang bioskopny dmana si? |
dreclarkson wrote on Jul 4, '09
Nice story.... Senin ne ku jg mo nntn ntu film....
|
ninelights wrote on Jul 4, '09
@anggi : di dlm mall citraland sama e-plaza simpang 5,Nggi..
@ andre: halo,Ndre..thx 4 dropping by yah.. Yhuk sama2 cerita 'spoiler'nya kalo dah nonton..wakakaka |
ninelights wrote on Jul 4, '09
@Alex : wakakakaka*ngebygin Alex di posisiku pas kejadian*wakakaka
@chie : jangan ah..lagi hemat aer..pancaroba nih,Buwk..wekeke |
ariefkurni wrote on Jul 9, '09
nonton transformer dibela belain sampe kek gitu na...hu hu hu.....mending makan di pizza hut deh.... hihihihihihihih
|
ninelights wrote on Jul 10, '09
ariefkurni said
![]() ![]()
masih to be continue lho, Mas..^^..tuh udah ku posting..hihi
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar